kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Kapolri akui distribusi dinamit kurang pengamanan


Sabtu, 29 Juni 2013 / 13:02 WIB
Kapolri akui distribusi dinamit kurang pengamanan
ILUSTRASI. 5 Platform atau Situs Nonton Attack on Titan: The Final Season Part 2 yang Legal


Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengakui, pengamanan dalam mendistribusikan dinamit kurang maksimal. Pengakuan ini keluar menyusul hilangnya 250 batang dinamit dalam perjalanan dari Subang ke Bogor, Jawa Barat, Kami (27/6/2013).

"Kalau saya melihat hasil laporan, ya memang kurang. Ada beberapa kendaraan cuma diamankan dua orang," kata Timur di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2013). Padahal, dinamit merupakan salah satu bahan peledak yang berbahaya.

Setelah insiden hilangnya dinamit yang hingga kini belum ketahuan rimbanya, Polri meningkatkan pengamanan pada obyek vital negara. Pengamanan distribusi bahan peledak ini pun menjadi evaluasi pihak kepolisian, termasuk pengangkutan dengan truk yang hanya ditutupi terpal. "Ada evaluasi, jadi jangan sampai terulang. Kalau kurang (personel) tambah lagi," ujar Timur.

Dalam kasus ini kepolisian telah memeriksa 12 saksi, mulai dari pengemudi hingga perusahaan pembuat dinamit dan pemesannya. Waktu dan lokasi hilangnya 250 batang dinamit hingga kini pun masih menjadi tanda tanya.

Seperti diketahui, empat truk yang membawa dinamit berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK, Subang, Rabu (26/6/2013). Dinamit hendak dikirimkan ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Dalam perjalanan, keempat truk sempat berhenti di Marunda, Jakarta Utara. Dari hasil penyelidikan sementara, truk sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali.

Keempat truk ini mengangkut beragam bahan peledak lain. Bersama 250 batang dinamit yang hilang, diangkut pula peledak jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram, dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit.

Kemudian, pada Kamis (27/6/2013), dua dus seberat 50 kilogram berisi 250 dinamit diketahui hilang ketika rombongan truk tiba di Bogor. Terpal penutup truk diketahui sudah sobek.

Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×