kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kapolri akui distribusi dinamit kurang pengamanan


Sabtu, 29 Juni 2013 / 13:02 WIB
Kapolri akui distribusi dinamit kurang pengamanan
ILUSTRASI. 5 Platform atau Situs Nonton Attack on Titan: The Final Season Part 2 yang Legal


Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengakui, pengamanan dalam mendistribusikan dinamit kurang maksimal. Pengakuan ini keluar menyusul hilangnya 250 batang dinamit dalam perjalanan dari Subang ke Bogor, Jawa Barat, Kami (27/6/2013).

"Kalau saya melihat hasil laporan, ya memang kurang. Ada beberapa kendaraan cuma diamankan dua orang," kata Timur di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2013). Padahal, dinamit merupakan salah satu bahan peledak yang berbahaya.

Setelah insiden hilangnya dinamit yang hingga kini belum ketahuan rimbanya, Polri meningkatkan pengamanan pada obyek vital negara. Pengamanan distribusi bahan peledak ini pun menjadi evaluasi pihak kepolisian, termasuk pengangkutan dengan truk yang hanya ditutupi terpal. "Ada evaluasi, jadi jangan sampai terulang. Kalau kurang (personel) tambah lagi," ujar Timur.

Dalam kasus ini kepolisian telah memeriksa 12 saksi, mulai dari pengemudi hingga perusahaan pembuat dinamit dan pemesannya. Waktu dan lokasi hilangnya 250 batang dinamit hingga kini pun masih menjadi tanda tanya.

Seperti diketahui, empat truk yang membawa dinamit berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK, Subang, Rabu (26/6/2013). Dinamit hendak dikirimkan ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Dalam perjalanan, keempat truk sempat berhenti di Marunda, Jakarta Utara. Dari hasil penyelidikan sementara, truk sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali.

Keempat truk ini mengangkut beragam bahan peledak lain. Bersama 250 batang dinamit yang hilang, diangkut pula peledak jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram, dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit.

Kemudian, pada Kamis (27/6/2013), dua dus seberat 50 kilogram berisi 250 dinamit diketahui hilang ketika rombongan truk tiba di Bogor. Terpal penutup truk diketahui sudah sobek.

Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×