kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.299   11,00   0,07%
  • IDX 6.747   -55,78   -0,82%
  • KOMPAS100 996   -9,48   -0,94%
  • LQ45 770   -7,15   -0,92%
  • ISSI 211   -0,88   -0,42%
  • IDX30 399   -2,65   -0,66%
  • IDXHIDIV20 482   -2,05   -0,42%
  • IDX80 113   -1,03   -0,90%
  • IDXV30 119   0,04   0,03%
  • IDXQ30 131   -0,84   -0,64%

Fatal, jika dinamit jatuh ke tangan teroris


Sabtu, 29 Juni 2013 / 14:26 WIB
Fatal, jika dinamit jatuh ke tangan teroris
ILUSTRASI. Sedang mencari hand mixer berkualitas dan terjangkau? Berikut rekomendasinya.


Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Hilangnya ratusan dinamit dari sebuah truk di Bogor merupakan hal yang fatal. Lebih fatal lagi jika bahan peledak itu sampai jatuh ke tangan kelompok teroris.

Hal itu disampaikan oleh pengamat terorisme, Noor Huda Ismail. Noor mengatakan, selama ini kelompok teroris mampu mengolah material sederhana menjadi bahan peledak mematikan. Maka akan sangat berbahaya jika dinamit itu jatuh ke tangan mereka.

"Jaringan Abu Umar dan Abu Roban masih banyak yang berkeliaran. Sangat fatal sekali apabila sampai digunakan oleh mereka yang paham betul tentang bahan peledak," kata Noor saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/6/2013).

Noor menilai hilangnya 250 dinamit itu murni karena keteledoran polisi. Menurutnya, sudah seharusnya polisi memberikan pengamanan superketat dalam pengiriman barang-barang yang sangat berbahaya, seperti dinamit.

"Kita cek di pihak kepolisian ada standarnya. Barang-barang yang sensitif itu (seperti dinamit) mestinya harus ada pengawalan yang ketat supaya tidak jatuh ke tangan orang-orang yang tidak diinginkan," ujar Noor.

Empat truk yang membawa dinamit berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK, Subang, Jawa Barat, Rabu (26/6/2013). Dinamit hendak dikirimkan ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Dalam perjalanan, keempat truk sempat berhenti di Marunda, Jakarta Utara. Dari hasil penyelidikan sementara, truk sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali. Keempat truk ini mengangkut beragam bahan peledak lain.

Bersama 250 batang dinamit yang hilang, diangkut pula peledak jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram, dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit. Pada Kamis (27/6/2013), dua dus seberat 50 kilogram berisi 250 dinamit diketahui hilang ketika rombongan truk tiba di Bogor, terpal penutup truk diketahui sudah sobek.

KOMPAS.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×