kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.430   57,00   0,35%
  • IDX 7.618   3,14   0,04%
  • KOMPAS100 1.065   5,05   0,48%
  • LQ45 805   1,84   0,23%
  • ISSI 256   1,72   0,68%
  • IDX30 416   0,88   0,21%
  • IDXHIDIV20 476   -0,82   -0,17%
  • IDX80 120   0,62   0,51%
  • IDXV30 123   0,46   0,37%
  • IDXQ30 133   0,19   0,15%

Bidik Pertumbuhan 5,4% di Semester II-2025, Pemerintah Susun Strategi


Selasa, 29 Juli 2025 / 17:04 WIB
Bidik Pertumbuhan 5,4% di Semester II-2025, Pemerintah Susun Strategi
ILUSTRASI. Tarif Impor Suasana bongkar muat petikemas di Jakarta International Countainer Terminal (JICT), Jakarta, Rabu (9/7). Pemerintah Amerika Serikat (AS) memastikan tetap memberlakukan tarif impor sebesar 32% untuk seluruh produk asal Indonesia yang masuk ke pasar AS. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/09/07/2025


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa pemerintah tengah membidik pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9% pada kuartal II-2025.

Sementara itu, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,2% sesuai dengan target dalam APBN 2025, pemerintah membidik pertumbuhan ekonomi semester II 2025 mencapai 5,4%.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso membeberkan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di semester II 2025, belanja pemerintah akan digenjot.

Baca Juga: Genjot Pertumbuhan Ekonomi, BI Masih Buka Peluang Pemangkasan Suku Bunga

“Catatannya adalah mengenai government spending kita harus akui bahwa kuartal I kemarin minus, merah kita kontraksi, karena ada kebijakan. Kita sudah jalani bersama-sama, mulai efisiensi dan sebagainya,” tutur Susi dalam agenda Midyear Challenges 2025, Selasa (29/7).

Selain itu, pemerintah juga menyoroti kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi khususnya di sektor industri pengolahan yang banyak catatannya.

Menurut Susi, potensi investasi di industri tersebut cukup bagus, namun kinerjanya tergantung dengan permintaan global.

Selain itu, untuk mendorong kinerja PMTB sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mendorong kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta perbaikan akses data kepada KEK atau Kawasan Industri oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Sejumlah Langkah Strategis untuk Semester II-2025

Selanjutnya, mendorong kredit investasi padat karya, mendorong program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang ditargetkan meningkat 220.000 menjadi 350.000 rumah, implementasi kredit program perumahan, dan melanjutkan deregulasi.

Lebih lanjut, pemerintah ke depannya menginginkan bagaimana komponen utama konsumsi akan tetap menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi setiap kuartalnya.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×