kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya logistik masih mahal, Jokowi minta perbaikan dari hulu hingga hilir


Rabu, 18 Maret 2020 / 12:25 WIB
Biaya logistik masih mahal, Jokowi minta perbaikan dari hulu hingga hilir
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020). Presiden Joko Widodo meminta kepada kepala pemerintah daerah untuk berkomunikasi kepada pemerintah pusat seperti Satgas COVID-19 dan Kementeri


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta perbaikan sektor logistik dari hulu hingga hilir. Hal itu untuk menyelesaikan masalah mahalnya biaya logistik di Indonesia.

Jokowi bilang biaya logistik di Indonesia masih 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara dengan Rp 3.560 triliun.

"Padahal biaya logistik, biaya transportasi merupakan komponen terbesar dan transportasi yang tidak reliable membuat biaya inventori semakin meningkat," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Rabu (18/3).

Baca Juga: Jokowi ancam cabut insentif harga gas bagi industri yang tak penuhi ketentuan

Berdasarkan Logistic Performance Index tahun 2018 Indonesia berada di peringkat 46. Peringkat itu menunjukkan Indonesia jauh tertinggal dari Singapura yang berada di peringkat 7, China di peringkat 29, Thailand di peringkat 32, dan Vietnam di peringkat 39.

Belum adanya platform logistik dari hulu ke hilir menjadi faktor penyebab tingginya biaya logistik. Jokowi bilang platform tersebut merupakan kebutuhan yang penting.

Baca Juga: Jokowi berhitung terkait kemungkinan menurunkan harga BBM

Perlu dibuat sistem logistik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Tata ruang sistem logistik juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi.




TERBARU

[X]
×