Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuannya (BI 7-day reverse repo rate) di level 4,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini. Keputusan tersebut menyusul rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) di akhir tahun ini.
Sejalan dengan keputusan menahan bunga acuan tersebut, deposit facility tetap di level 3,5%. Begitu juga dengan lending facility tetap di level 5%.
"Keputusan ini konsisten dengan upaya untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan dan mendorong laju perekonomian dengan tetap mempertimbangkan dinamika ekonomi global dan domestik," kata Gubernur BI Agus Martowardojo, Kamis (16/11).
Agus mengatakan, tingkat bunga ini memadai untuk menjaga inflasi sesuai sasaran dan defisit transaksi berjalan di level yang sehat. Sementara ekonomi domestik diperkirakan tetap tumbuh dengan struktur yang berimbang.
Agus juga bilang, pihaknya mewaspadai risiko yang datang dari eksternal berupa perkembangan ekonomi global terkait pengetatan kebijakan moneter negara-negara maju. Sementara risiko dari dalam negeri, berupa belum kuatnya konsumsi rumah tangga dan intermediasi perbankan.
Keputusan ini juga sejalan dengan proyeksi sejumlah ekonom yang melihat ruang pelonggaran moneter BI yang kian sempit. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa BI akan fokus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah menjelang tren pengetatan kebijakan moneter, termasuk Bank Sentral Inggris dan Kanada, selain The Fed.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat, BI akan menahan suku bunga acuan paling tidak sampai awal tahun depan seiring dimulainya normalisasi neraca The Fed dan Bank Central Eropa (ECB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News