kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Akan Menguat


Rabu, 17 Januari 2024 / 14:30 WIB
BI Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Akan Menguat
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan meningkat dari tahun 2023.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan meningkat dari tahun 2023. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mungkin berada di kisaran 4,7% yoy hingga 5,5% yoy, atau lebih tinggi dari outlook 2023 yang sebesar 4,5% yoy hingga 5,3% yoy. 

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini didukung permintaan domestik,” terang Perry dalam konferensi pers, Rabu (17/1). 

Perry  bilang, pertumbuhan permintaan domestik sejalan dengan adanya pemilihan umum (pemilu) dan peningkatan investasi khususnya bangunan, karena berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) termasuk ibu kota negara baru. 

Baca Juga: Bos BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Global 2024 Melambat

Sementara itu, kinerja ekspor diyakini belum kuat. Sebagai dampak dari perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas. 

Sedangkan bila dilihat dari lapangan usaha, BI yakin, pertumbuhan akan menguat pada industri manufaktur, perdagangan besar dan eceran, informasi dan komunikasi, serta konstruksi, juga transportasi dan pergudangan. 

Kemudian bila melihat pertumbuhan secara spasial, prospek baik terjadi di seluruh wilayah, terutama Sulawesi, Maluku, Papua, dan Jawa. 

“Di daerah Sulampua karena adanya hilirisasi mineral. Sedangkan di Pulau Jawa karena permintaan domestik yang kuat,” tambah Perry. 

Lebih lanjut, Perry bilang, BI akan memperkuat stimulus makroprudensial dan sinergi dengan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi permintaan domestik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×