kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 stagnan 5,05%


Kamis, 24 Oktober 2019 / 17:45 WIB
BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 stagnan 5,05%
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi para Deputi Gubernur BI hadir pada jumpa pers pemaparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (24/10). RDG BI pada 23-24 Oktober 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Rever


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi dunia yang belum kondusif dan makin melambat berimbas pada pertumbuhan ekonomi domestik.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi sepanjang pada kuartal III-2019 stagnan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yaitu hanya 5,05%. 

“Pemantauan kami dari berbagai indikator memang kecenderungan pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga akan di sekitar 5,05%,” tutur Gubernur BI Perry Warjiyo usai menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (24/10). 

Baca Juga: Ini alasan BI pangkas suku bunga acuan empat kali berturut-turut

Di sisi domestik, BI memandang pertumbuhan ekspor sedikit membaik meski masih mengalami kontraksi di tengah permintaan global dan harga komoditas yang menurun. 

Perry mengatakan, perbaikan ekspor sebagian dipengaruhi oleh beberapa produk ekspor manufaktur seperti ekspor kendaraan bermotor ke negara ASEAN dan ekspor perhiasan, khususnya emas, yang tumbuh positif. 

Kendati begitu, pertumbuhan investasi non-bangunan belum menggembirakan. Tambah lagi, BI melihat pertumbuhan konsumsi di kuartal ketiga tak sekencang kuartal-kuartal sebelumnya. 

“Masalahnya triwulan ketiga itu sudah tidak ada lagi pengeluaran berkaitan pemilu yang mendorong pertumbuhan LPNRT seperti di kuartal I dan II. Jadi, konsumsi rumah tangga benar-benar hanya berasal dari  disposable income,” ujar pimpinan bank sentral itu. 

Baca Juga: BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 5% hari ini

Namun, Perry meyakini pertumbuhan konsumsi tetap bagus. Konsumsi pada kelompok masyarakat kelas bawah menurutnya ditopang oleh rendahnya tingkat inflasi sepanjang tahun ini serta belanja bantuan sosial oleh pemerintah yang cukup besar. 

Sementara, konsumsi kelompok masyarakat menengah memang lebih dipengaruhi oleh pola investasi korporasi, khususnya investasi non-bangunan. 

Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BNI) naikkan rasio pencadangan jadi 159,2% di kuartal III-2019

Akhir tahun 2019, BI tetap mempertahankan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu berada di bawah titik tengah kisaran 5,0%-5,4% atau artinya maksimal 5,2%. 

Perry meyakini, berbagai bauran kebijakan bank sentral yang akomodatif, baik dari sisi moneter hingga makroprudensial, bakal mendorong pertumbuhan ekonomi naik lebih tinggi menuju titik tengah kisaran 5,1%-5,5% pada tahun 2020. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×