Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Namun, Perry meyakini pertumbuhan konsumsi tetap bagus. Konsumsi pada kelompok masyarakat kelas bawah menurutnya ditopang oleh rendahnya tingkat inflasi sepanjang tahun ini serta belanja bantuan sosial oleh pemerintah yang cukup besar.
Sementara, konsumsi kelompok masyarakat menengah memang lebih dipengaruhi oleh pola investasi korporasi, khususnya investasi non-bangunan.
Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BNI) naikkan rasio pencadangan jadi 159,2% di kuartal III-2019
Akhir tahun 2019, BI tetap mempertahankan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu berada di bawah titik tengah kisaran 5,0%-5,4% atau artinya maksimal 5,2%.
Perry meyakini, berbagai bauran kebijakan bank sentral yang akomodatif, baik dari sisi moneter hingga makroprudensial, bakal mendorong pertumbuhan ekonomi naik lebih tinggi menuju titik tengah kisaran 5,1%-5,5% pada tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News