kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI: Perputaran uang tunai jelang Lebaran masih didominasi Pulau Jawa


Jumat, 17 Mei 2019 / 12:38 WIB
BI: Perputaran uang tunai jelang Lebaran masih didominasi Pulau Jawa


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebesar Rp 217,1 triliun untuk mengantisipasi permintaan jelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Jumlah tersebut meningkat 13,5% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 191,3 triliun.

Dari total Rp 217,1 triliun tersebut, Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi menjelaskan, permintaan uang tunai pecahan besar mencapai Rp 197,2 triliun. Uang pecahan besar ialah uang pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.

Sementara, permintaan uang tunai pecahan kecil mencapai Rp 19,9 triliun. Uang pecahan kecil meliputi pecahan Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000 hingga Rp 2.000.

Ditinjau dari pembagian secara wilayah, permintaan uang tunai jelang lebaran yang terbesar berada di wilayah Jawa non-Jabodetabek yang mencapai Rp 84 triliun.

Permintaan uang tunai di wilayah Jabodetabek mencapai Rp 51,5 triliun, Pulau Sumatra Rp 41,2 triliun, dan kawasan Timur Indonesia mencapai Rp 40,4 triliun.

"Permintaan uang yang tinggi di Jawa ini memang menunjukkan perputaran ekonomi jelang Lebaran yang terbesar masih didominasi terjadinya di Jawa," kata Rosmaya.

Hingga Rabu (15/5) lalu, BI mencatat jumlah uang tunai yang telah diedarkan oleh BI mencapai Rp 37,8 triliun. Rosmaya meyakini, penukaran uang tunai oleh masyarakat ini akan makin meningkat terutama pada pekan keempat Mei nanti mendekati hari H Idul Fitri.

Secara nasional, BI menyediakan 2.941 titik penukaran uang tunai resmi untuk mengantisipasi permintaan jelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Jumlah ini naik dibandingkan tahun lalu yang hanya 1.776 titik.

"Kami ingin menghapus kegiatan orang tidak bertanggung jawab terkait uang palsu, supaya masyarakat bisa menukar uang di tempat penukaran resmi, bukan di oknum-oknum penjual uang. Tukarlah uang di tempat-tempat resmi penukaran perbankan dan tempat yang diresmikan BI," ujar Rosmaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×