Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat pertumbuhan ekonomi tahun depan akan lebih baik dibanding tahun ini. Otoritas moneter ini mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa mencapai 5,4%-5,8%.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan sumber utama pertumbuhan tahun depan berasal dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB) alias investasi. PMTB diproyeksikan berperan pada pertumbuhan sebesar 6,9%-7,3%.
"Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh 4,9%-5,3%," ujarnya, Selasa (18/8). Ini adalah perkiraan sementara dari BI. Mengenai perkembangan pertumbuhan berdasarkan data terakhir, diakui Agus, akan disampaikan dalam pembahasan bersama dengan pemerintah di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Menurutnya, secara umum kondisi pada 2016 adalah adanya kondisi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Hanya saja, ada dua tantangan ekonomi global yang bakal menjadi rintangan.
Pertama, kenaikan suku bunga Amerika. Kedua, pelemahan ekonomi China. "Ini yang akan menekan kurs dari negara-negara berkembang," terangnya. Pemerintah sendiri dalam nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 menargetkan pertumbuhan pada level 5,5%.
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2015 tercatat 4,67%, menurun dibanding triwulan sebelumnya 4,72%. Perlambatan ini didorong lemahnya pertumbuhan investasi dan konsumsi rumah tangga. Untuk tahun ini, BI masih melihat pertumbuhan ekonomi pada rentang 5%-5,4% dengan kecenderungan pada batas bawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News