kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI pangkas suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 4,25%


Kamis, 18 Juni 2020 / 14:28 WIB
BI pangkas suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 4,25%


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan memangkas suku bunga acuan atau BI7RR sebesar 25 basis poin (bps) ke level  4,25% dari sebelumnya 4,5%. Keputuan tersebut diumumkan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada hari Kamis 18 Juni 2020.

Selain suku bunga acuan, bank sentral juga menurunkan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 3,5% dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 5%.

"Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga stabilitas sistem ekonomi dan mendorong perekonomian nasional di era Covid-19 ini," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (18/6) via webinar.

Ke depan, Perry melihat kalau masih akan ada ruang penurunan suku bunga acuan seiring dengan rendahnya tekanan inflasi, terjaganya stabilitas eksternal, termasuk rendahnya defisit transaksi berjalan, serta urgensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

Baca Juga: Tertekan Covid-19, BI perkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 0,9% - 1,9% di 2020

Perry menambahkan, keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di era covid-19 ini

Penurunan suku bunga acuan BI ini sejalan dengan konsensus yang dihimpun dari Bloomberg, para ekonom sepakat memprediksi BI akan menurunkan suku bunga jadi 4,25%. Para ekonom menilai terbuka ruang untuk BI menurunkan suku bunga melihat kondisi makro ekonomi saat ini.

Baca Juga: Fitch menurunkan peringkat viabilitas BBRI menjadi bb+

Saat ini inflasi Indonesia relatif rendah, yaitu 2,19% YoY, 0,09% YtD pada Mei 2020. Inflasi turun karena rendahya permintaan.Dengan penurunan suku bunga, diharapkan uang beredar di masyarakat akan meningkat. Dengan demikian, daya beli bisa terangkat.

Selain itu, laju nilai tukar rupiah dalam jangka pendek relatif stabil. Hal ini bisa dilihat dari penurunan rata-rata volatilitas rupiah.Indikasi one-month implied volatility turun menjadi 13% lebih baik dari bulan Maret yang sempat di 33%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×