kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Optimisme konsumen pada akhir tahun 2019 meningkat


Selasa, 07 Januari 2020 / 16:45 WIB
BI: Optimisme konsumen pada akhir tahun 2019 meningkat
ILUSTRASI. Kontribusi Industri Ritel: Pegunjung berbelanja di salah satu Supermarket di Jakarta Selatan, Rabu (18/12). kontribusi industri ritel modern terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 10,41% dengan nilai Rp1.544 triliun dan tingkat pertum


Reporter: Umar Tusin | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme konsumen di pengujung tahun 2019 meningkat. Hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks keyakinan konsumen (IKK) Desember 2019 naik menjadi 126,4 dari bulan sebelumnya yang di level 124,2.

Peningkatan IKK ini disebabkan oleh peningkatan kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Ekonomi Saat ini (IKE) yang naik 3,8 poin menjadi 113,1 dan Indeks Ekspetasi Konsumen (IEK) yang naik 0,5 poin menjadi 139,6.

Baca Juga: BI: Pendapatan konsumen pada bulan Desember 2019 meningkat

Meningkatnya IKE didorong oleh kenaikan seluruh komponen pembentuknya, terutama indeks ketersediaan lapangan kerja yang naik sebesar 6,6 poin menjadi 10,1. Kenaikan tersebut terjadi pada responden dengan pendidikan SLTA, dengan rentang usia 20-30 tahun dan 40-60 tahun.

Meningkatnya indeks ketersediaan lapangan kerja didorong oleh berlangsungnya pembukaan lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) serta seleksi CPNS yang berlangsung sampai Desember 2019.

Sama halnya dengan indeks ketersediaan lapangan kerja, pada bulan Desember 2019 indeks pembelian durable goods naik 3,9 poin menjadi 117,5.

Pembelian durable goods antara lain untuk produk elektronik, kendaraan, dan perabot rumah tangga yang didorong oleh maraknya promosi yang dilakukan oleh retailer pada akhir tahun 2019.

Baca Juga: BI: Optimisme konsumen naik di Desember 2019

Selain itu, indeks penghasilan saat ini mengalami peningkatan 1,1 poin dari bulan sebelumnya menjadi 120,7. Meningkatnya indeks penghasilan saat ini sebagian besar terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp 3,1-4 juta per bulan, dengan rentang usia 51-60 tahun.

Sementara itu, Indeks Ekspetasi Ekonomi (IEK) enam bulan mendatang naik tipis 0,5 poin menjadi 139,6. Meningkatnya IEK disebabkan oleh kenaikan indeks ekspetasi penghasilan dan indeks ekspetasi ketersediaan lapangan kerja.

Konsumen memperkirakan adanya kenaikan upah selama 6 bulan mendatang, baik dari omzet usaha atau kenaikan gaji. Kenaikan ini terlihat dari kenaikan indeks ekspektasi penghasilan yang naik 1,5 poin menjadi 152,7. Kenaikan ini terjadi pada responden dengan penghasilan di atas Rp 5 juta dengan usia di atas 60 tahun.

Sejalan dengan indeks ekspetasi penghasilan, selama enam bulan kedepan responden juga optimis dengan ketersediaan lapangan kerja. Hal tersebut tercermin dengan indeks ekspetasi ketersediaan lapangan kerja yang naik 0,4 poin menjadi 127,1.

Baca Juga: Ingin masuk ke deposito? Berikut lima bank pemberi bunga deposito tertinggi

Di sisi lain, responden memperkirakan kegiatan usaha enam bulan mendatang tidak setinggi sebelumnya. Hal ini terlihat dari indeks ekspetasi kegiatan usaha yang turun 0,4 poin menjadi 139,1.

“Secara triwulan, rata-rata IKK triwulan IV-2019 sebesar 123,0, sedikit lebih rendah 123,2 pada triwulan sebelumnya, namun relatif sama dibandingkan periode yang sama tahun lalu” bunyi laporan BI yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (7/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×