kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

BI: Kesepakatan Tarif Dagang AS-China Membuat Ketidakpastian Ekonomi Global Mereda


Rabu, 21 Mei 2025 / 15:32 WIB
BI: Kesepakatan Tarif Dagang AS-China Membuat Ketidakpastian Ekonomi Global Mereda
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) menilai, ketidakpastian perekonomian global sedikit mereda dengan adanya kesepakatan sementara antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai, ketidakpastian perekonomian global sedikit mereda dengan adanya kesepakatan sementara antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, perkembangan ini mengakibatkan lebih baiknya prospek perekonomian dunia bila dibandingkan dengan proyeksi April 2025 dari sebelumnya 2,9% menjadi 3,0%.

“Pertumbuhan ekonomi AS dan China diprakirakan lebih baik dari proyeksi April 2025, yang kemudian berdampak positif pada berbagai negara lain termasuk Eropa, Jepang, dan India,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (21/5).

Selain itu, Perry juga melihat penurunan tarif diperkirakan juga menurunkan proyeksi inflasi AS, sehingga mendorong tetap kuatnya ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR). Sementara itu, yield US Treasury lebih tinggi dari prakiraan sejalan dengan meningkatnya risiko kesinambungan fiskal AS.

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jadi Alasan BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5,50% pada Mei 2025

Di pasar keuangan global, pergeseran aliran modal dari AS ke negara dan aset yang dianggap aman (safe haven asset) masih berlanjut dan mulai diikuti dengan peningkatan aliran modal ke emerging markets (EM).

Akibatnya, kata Perry, indeks mata uang dolar AS terhadap negara maju (DXY) terus melemah dan diikuti pelemahan juga terhadap mata uang negara berkembang di Asia (ADXY).

Meski demikian, Perry menambahkan, ke depan perkembangan negosiasi tarif impor antara AS dengan China dan negara-negara lain masih dinamis sehingga ketidakpastian perekonomian global tetap tinggi.

“Kondisi ini memerlukan kewaspadaan serta penguatan respons dan koordinasi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal, mengendalikan stabilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri,” tandasnya.

Melihat perkembangan global yang masih penuh ketidakpastian tersebut, BI memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada dalam kisaran 4,6%–5,4%, sedikit lebih rendah dari kisaran prakiraan sebelumnya 4,7%–5,5%.

Baca Juga: BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi Sebesar 4,6%-5,4%, Ini Penyebabnya

Selanjutnya: Jadwal Liburan Sekolah Akhir Semester di Bulan Juni 2025 untuk Setiap Provinsi

Menarik Dibaca: Menu Makan Malam Praktis dan Sehat, Resep Steam Telur Lembut Cuma 3 Bahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×