Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengintervensi pasar spot dan pasar domestic nondeliverable forward (NDF) untuk mencegah volatilitas tinggi pada mata uang rupiah. Langkah ini dilakukan setelah kurs rupiah menyentuh level terendah sejak akhir Maret 2023.
"Ini untuk memastikan keseimbangan yang baik antara supply dan demand," kata Edi Susianto, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia seperti dikutip Reuters.
Senin (14/8) pukul 11.48 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 15.328 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,72% dari posisi akhir pekan lalu Rp 15.219 per dolar AS.
Kurs rupiah spot sempat menyentuh level Rp 15.337 per dolar AS pada pukul 10.14 WIB tadi pagi. Ini adalah posisi paling lemah rupiah sejak 27 Maret 2023 atau hampir 5 bulan terakhir.
Baca Juga: Rupiah Menyentuh Level Paling Lemah 5 Bulan Terakhir di Rp 15.306, Senin (14/8) Pagi
"Mata uang Asia seluruhnya melemah terhadap dolar AS, dengan yield US Treasury jangka panjang naik menuju level tertinggi tahun lalu sementara negara dengan fokus ekspor seperti Korea terus tertekan," kata Chang Wei Liang, strategist DBS Bank di Singapura kepada Bloomberg.
Dia menambahkan, People's Bank of China melawan penguatan dolar dengan menetapkan nilai tukar yuan untuk stabilitas dan menekan spekulasi berlebih atas mata uang yuan.
Baca Juga: Yen Jepang Jadi Pilihan Utama Investasi Valas Saat Dolar AS Melandai
Menurut data Bloomberg, yen masih menguat tipis 0,03% terhadap dolar AS. Sedangkan dolar Hong Kong menguat 0,01% terhadap the greenback.
Sementara peso Filipina masih memimpin pelemahan 0,99% disusul rupiah. Won Korea melemah 0,66% terhadap dolar AS.
Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia kembali menyentuh 103,01. Dolar menguat 0,16% ketimbang posisi akhir pekan lalu dan menguat 0,94% dalam sepekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News