Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) yakin nilai tukar rupiah akan menguat pada tahun 2024, bila dibandingkan dengan level tahun 2023. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, rata-rata nilai tukar rupiah pada tahun 2024 berkisar antara Rp 14.600 hingga Rp 15.100 per dolar AS.
Rupiah diramal menguat dibandingkan perkiraan level rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2023 yang berkisar Rp 14.800 hingga Rp 15.200 per dolar AS.
Perry menyiratkan, penguatan rata-rata rupiah pada tahun depan juga tak lepas dari perkembangan sektor eksternal pada tahun 2023 yang mumpuni.
"Ketahanan sektor eksternal secara fundamental mendukung tren penguatan nilai tukar Rupiah," terang Perry di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, pekan ini.
Baca Juga: Meski Peluang Kenaikan Suku Bunga The Fed Kecil, BI Waspadai Risiko Ini Bagi Rupiah
Perry pun memerinci. Sebut saja kondisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) terpantau surplus US$ 6,5 miliar pada kuartal I-2023. Ini meningkat bila dibandingkan dengan surplus NPI pada kuartal IV-2022 yang sebesar US$ 4,7 miliar. Peningkatan NPI ditopang surplus neraca perdagangan dan jasa.
Peningkatan surplus NPI ini dibarengi dengan kecukupan cadangan devisa. Adapun cadangan devisa hingga April 2023 tercatat US$ 144,2 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Demikian juga aliran masuk modal asing, khususnya penanaman modal asing (PMA) terus menguat. Aliran modal asing ke investasi portofolio juga membaik bila dibandingkan tahun 2022.
Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Bisa Tembus Rp 15.000 Per Dolar AS Pekan Depan
Dalam lima bulan pertama tahun 2023 pun, tercatat ada aliran modal asing Rp 67,79 triliun ke pasar surat berharga negara (SBN) dan Rp 16,29 triliun ke pasar saham.
"Keseluruhan kondisi ini akan mendukung nilai tukar rupiah yang stabil dan bahkan cenderung menguat," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News