Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Ketua Asosias Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan konsumsi bulan Juli melambat karena faktor musiman setelah melewati peak season. Selain itu ekspor komoditas melambat sehingga konsumsi masyarakat yang bergeliat di dalamnya ikut turun.
Tetapi, dia optimistis sampai dengan akhir tahun 2019 konsumsi masyarakat membaik. Hal ini didorong oleh meredanya beberapa sentimen seperti ketidakpastian politik, stabilitas tiket pesawat, senta insentif moneter dengan adanya pemangkasan suku bunga acuan BI yang bahkan masih terbuka potensi kembali turun.
Baca Juga: IMF evaluasi kinerja ekonomi Indonesia, berikut garis besarnya
Dari sisi pengusaha, Hariyadi menilai bahwasannya industri otomotif memang cenderung sedang lesu. Namun, stimulus moneter sekiranya dapat membantu kredit konsumsi yang juga bisa berdampak ke konsumsi rumah.
Dia menambahkan sekor usaha yang bakal kembali menunjang konsumsi adalah pariwisata atau hotel serta makanan dan minuman (mamin). “Tapi perlu diwaspadai ekspor minyak sawit bisa lanjut turun apalagi komitmen Uni Eropa (UE) menurunkan ekspor per September, batubara juga loyo,” kata Hariyadi kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News