Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) pada Senin (18/5) dan Selasa (19/5) akan menggelar rapat dewan gubernur (RDG) untuk menentukan arah kebijakan moneter ke ke depan. Salah satunya arah suku bunga acuan BI-7DRRR. Saat ini suku bunga BI 7 day reverse repo rate berada di 4,5%.
Ekonom Eric Sugandi memproyeksikan, dalam RDG kali ini, BI akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke 4,25%. Hal ini karena menurutnya rupiah masih menguat serta inflasi yang masih relatif rendah namun terkendali.
Baca Juga: Ekonom CORE sebut BI punya ruang menurunkan suku bunga acuan
“Dengan pemangkasan BI 7DRRR ini, BI tentu memberikan bantuan dari sisi moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” Ujar Eric kepada Kontan.co.id, Senin (18/5).
Sedangkan ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana memproyeksikan dalam RDG bulan ini BI perlu menahan alias tidak menurunkan maupun menaikkan suku bunga acuan. Yakni sebaiknya di tahan pada level 4,5%.
Menurutnya, proyeksi tersebut karena melihat adanya neraca perdagangan masih mengalami defisit US$ 350 juta pada April 2020. Selain itu, nilai ekspor juga melanjutkan tren yang menurun dan menyusut sebesar -0,7% yoy.
Sedangkan, impor juga mengalami kontraksi atau terkoreksi 6,10% month to month (mom) sebesar US$ 12,54 miliar dari Maret 2020 yang sebesar US$ 13,35 miliar.
“Jika stabilitas dalam rekening eksternal ini berlanjut, maka bank sentral mungkin memiliki ruang untuk memangkas suku bunga kebijakan lebih lanjut. Namun proyeksi kami untuk bulan ini adalah menahan suku bunga acuan di 4,5%,” tutupnya.
Baca Juga: BI disarankan tahan suku bunga acuan karena pertimbangan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News