Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Defisit transaksi berjalan atau current account Indonesia terus melebar menjadi 4,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar US$ 9,8 miliar pada triwulan II 2013. Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit transaksi berjalan ini akan mengempis menjadi 2,7% dari PDB di triwulan III mendatang.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan penurunan defisit ini dikarenakan impor migas yang akan menurun di triwulan III. "Oleh sebab itu perkiraan kita di triwulan III akan menurun (defisit)," ujarnya di Jakarta, Senin (19/8).
Sejalan dengan BI, Menteri Keuangan Chatib Basri pun menjelaskan defisit transaksi berjalan di triwulan III akan mengempis. Pengempisan ini seiring dengan impor minyak yang akan turun akibat kenaikan BBM. Defisit yang membengkak di triwulan II disebabkan harga komoditi yang menurun sehingga memukul ekspor nasional.
Inilah, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro menjadi salah satu faktor yang menyebabkan nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News