CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BI catat jumlah transaksi e-commerce selama wabah corona tumbuh signifikan


Kamis, 30 April 2020 / 17:27 WIB
BI catat jumlah transaksi e-commerce selama wabah corona tumbuh signifikan
ILUSTRASI. Ilustrasi belanja online. KONTAN/Baihaki/2017/12/05


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dengan menyebarnya Covid-19 yang mulai membatasi pergerakan manusia, Bank Indonesia (BI) melihat adanya peningkatan jumlah transaksi pembelian lewat e-commerce pada bulan Maret 2020.

Menurut Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Filianingsih Hendarta, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1% menjadi 98,3 juta transaksi dan total nilai transaksinya meningkat 9,9% menjadi Rp 20,7 triliun.

"Peningkatan transaksi terbesar adalah kebutuhan primer, dalam hal ini makanan dan minuman yang meningkat 59%, perlengkapan sekolah meningkat 34%, dan personal care dalam hal ini hand sanitizer dan masker meningkat 29%," jelas Fili via video conference, Kamis (30/4).

Fili menambahkan, peningkatan jumlah transaksi lewat e-commerce ini juga tak lepas dari kebijakan pemerintah dalam mendorong akseptasi digital kepada masyarakatnya.

Menurutnya, pemerintah telah berhasil dalam memanfaatkan ekosistem digital lewat integrasi antara jaringan pasar konvensional dengan pasar e-commerce sehingga saat ini banyak pedagang yang sudah mulai berdagang lewat e-commerce.

Selain itu, peningkatan transaksi pembelian lewat e-commerce juga terjadi akibat diwacanakannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah akibat penyebaran Covid-19 yang mulai masif.

PSBB ini yang mendorong para merchant di pasar tradisional akhirnya mau untuk beralih ke digital. Karena, bila tidak begitu, mereka bisa tidak mendapatkan keuntungan.

"Kalau tidak begitu mereka tidak bisa melakukan kegiatan, karena kalau enggak digital nggak akan ada yang datang karena tidak diperbolehkan karena akan PSBB. Makanya untuk amannya, semua cenderung dilakukan secara online," tandas Fili.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×