kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

BI Bocorkan 5 Formula Super untuk Bikin Ekonomi RI Kebal Krisis 2026


Jumat, 05 Desember 2025 / 03:55 WIB
BI Bocorkan 5 Formula Super untuk Bikin Ekonomi RI Kebal Krisis 2026
ILUSTRASI. Ketidakpastian global masih menghantui ekonomi dunia, sementara Bank Indonesia (BI) menyiapkan strategi agar Indonesia tetap tumbuh lebih tinggi pada 2026. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Ketidakpastian global masih menghantui ekonomi dunia, sementara Bank Indonesia (BI) menyiapkan strategi agar Indonesia tetap tumbuh lebih tinggi pada 2026.

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 merumuskan lima resep untuk menjaga fondasi ekonomi tetap kuat dan mempercepat transformasi nasional.

Perekonomian Indonesia sepanjang 2025 masih menunjukkan resiliensi. Tekanan global tetap besar, mulai dari tarif Amerika Serikat (AS) sampai perlambatan ekonomi dunia.

Baca Juga: Kasus Radiasi Cesium-137: Direktur PT PMT WN China Ditetapkan Sebagai Tersangka

Perry Warjiyo menekankan sinergi sebagai kunci agar Indonesia bergerak di tengah perubahan cepat ekonomi global.

Resep pertama menyoroti stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan. Stabilitas dinilai sebagai syarat utama untuk mendorong pertumbuhan dan menjaga ketahanan nasional.

Stabilitas nilai tukar dan inflasi perlu dijaga. Batas defisit fiskal tetap di bawah 3 persen PDB. Ketahanan perbankan harus diperkuat. Seluruh langkah memerlukan sinergi fiskal dan moneter.

Baca Juga: Daya Beli Menurun, Masyarakat Makin Selektif Belanja dan Mengincar Barang Diskon

“Stabilitas yang dinamis. Harga-harga terkendali, rupiah stabil, ekonomi bergerak cepat, dan rakyat mendapat manfaat. Itulah ‘Sumitronomcis’,” ujar Perry, Kamis (4/12/2025).

Resep kedua berfokus pada transformasi sektor riil. Tujuannya meningkatkan modal, tenaga kerja, dan produktivitas. Hilirisasi dan industrialisasi SDA menjadi instrumen kebijakan industrial. Reformasi struktural dibutuhkan untuk perbaikan iklim investasi, birokrasi, konektivitas, investasi, dan perdagangan.

Baca Juga: Daya Beli Menurun, Masyarakat Makin Selektif Belanja dan Mengincar Barang Diskon

Resep ketiga menekankan perluasan pembiayaan ekonomi dan pasar keuangan. Transformasi sektor riil membutuhkan modal besar, sehingga APBN tidak dapat berdiri sendiri. Pendanaan hilirisasi dan industrialisasi SDA akan mengandalkan perbankan, lembaga keuangan, dan investor domestik maupun asing.

Resep keempat mendorong percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan. QRIS, mobile banking, e-commerce, dan BI-FAST mempermudah aktivitas masyarakat. Digitalisasi transaksi pemerintah juga terus meningkat.

Tonton: Fenomena Makan Tabungan Masih Berlanjut di Tengah Pelemahan Daya Beli

Resep kelima memperkuat kerja sama investasi dan perdagangan di tengah proteksionisme global. Kerja sama bilateral dan regional akan dikaitkan dengan agenda hilirisasi dan kebutuhan pembiayaan nasional. Penggunaan mata uang lokal atau local currency transactions (LCT) dan sistem pembayaran digital antarnegara juga diperluas.

Baca Juga: Menteri LHK Ancam Cabut Izin Tujuh Perusahaan Penyebab Banjir dan Longsor Sumatera

Lima resep tersebut dirancang saling terkait. BI menilai kombinasi itu dapat mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi dan membuat Indonesia lebih tahan terhadap guncangan eksternal.

Proyeksi pertumbuhan 2025 berada pada kisaran 4,7-5,5 persen. Angkanya diperkirakan meningkat menjadi 4,9-5,7 persen pada 2026 dan 5,1-5,9 persen pada 2027.

BI menyebut bauran kebijakan akan menjaga keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan. Kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran pada 2026 diarahkan lebih kuat untuk mendorong ekspansi ekonomi.

Kesimpulan:

Bank Indonesia menyiapkan lima strategi besar—yang dijuluki Perry Warjiyo sebagai “Sumitronomics”—untuk menjaga ekonomi tetap tangguh di tengah ketidakpastian global. Intinya: BI ingin menyeimbangkan stabilitas dan akselerasi pertumbuhan lewat penguatan makroekonomi, transformasi sektor riil, perluasan pembiayaan, percepatan digitalisasi, serta kerja sama investasi-perdagangan. Jika seluruh resep berjalan mulus, Indonesia diproyeksikan bisa naik kelas menuju pertumbuhan hampir 6% pada 2027, sekaligus lebih kebal dari guncangan eksternal.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "BI Siapkan Lima Resep Hadapi Ekonomi 2026"

Selanjutnya: 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Susu Beras secara Rutin

Menarik Dibaca: 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Susu Beras secara Rutin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×