CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Beras & rokok penyumbang kemiskinan terbesar 2016


Selasa, 03 Januari 2017 / 20:25 WIB
Beras & rokok penyumbang kemiskinan terbesar 2016


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Badan Pusat Statistik mencatatkan garis kemiskinan naik 2,15% selama Maret 2016 - September 2016, yaitu dari Rp 354.386,- per kapita menjadi Rp 361.990 per kapita

Kepala BPS Suharyanto mengatakan hal ini disebabkan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan komoditas bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

“Pada September 2016, komoditas makanan menyumbang sebesar 73,19% pada garis kemiskinan. Sementara non makanan 26,81%. Jenis komoditas makanan berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan maupun pedesaan,” ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (3/1).

Pada jenis komoditas makanan, tercatat bahwa beras dan rokok menjadi penyumbang terbesar pada tingkat garis kemiskinan. Hal ini terjadi di perkotaan dan pedesaan.

Di perkotaan, di mana andil kelompok bahan makanan sebesar 69,84%, beras memiliki andil 18,31%, disusul dengan rokok 10,7%, dan daging sapi 4,98%.

Sementara di pedesaan di mana andil kelompok bahan makanan sebesar 77,06%, beras memiliki andil 25,35%, rokok 10,7%, dan daging sapi 3,47%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×