kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Benarkah Soekarno penggagas Partai Golkar?


Sabtu, 19 Oktober 2013 / 16:13 WIB
Benarkah Soekarno penggagas Partai Golkar?
ILUSTRASI. Di antara ekonomi utama, ada satu negara terkena dampak inflasi terburuk. Negara tersebut adalah Amerika Serikat. REUTERS/Kamil Krzaczynski


Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Tidak banyak yang tahu bahwa Golongan Karya atau akrab diakronimkan menjadi Golkar, ternyata didirikan oleh Soekarno. Inilah pendapat yang disampaikan David Reeve, penulis buku 'Golkar: Sejarah yang Hilang' (Komunitas Bambu: 2013) saat peluncuran bukunya di Menteng, Jakarta (18/10).

Reeve merupakan profesor dari University of New South Wales (UNSW), Sydney, Australia yang melakukan penelitian tentang partai Golkar di Indonesia. Ia mengungkapkan, ide pendirian Partai Golkar didorong Soekarno yang mengusulkan untuk ‘mengubur’ partai-partai pasca Pemilu perdana tahun 1955.

"Tidak banyak yang mengingat Soekarno mengusulkan dan menggantikan partai-partai tersebut dengan Golkar, yang pada saat itu dikenal sebagai golongan fungsional," papar Reeve. Lantas apa cara kerja politik dari golongan fungsional itu menurut Soekarno?

"Konsep ini mewakili golongan yang memiliki 'fungsi kolektif' dalam masyarakat, misalnya seorang petani bisa saja berideologi nasionalis, komunis, maupun Islam, mereka juga bisa berasal dari mana saja, Jawa, Sumatera, Sulawesi dan lain sebagainya, namun dari perbedaan itu, harus dicari mana yang paling mendekati atau menyamakan mereka" kata Reeve.

Dalam pandangan Reeve, sistem perpolitikan Soekarno tersebut membagi dua golongan rakyat, yaitu petani dan buruh. Kedua golongan inilah yang diistilahkan Soekarno sebagai 'Golongan Karya' di tahun 1959.

Oleh karena nya, Reeve merasa aneh, kenapa Golkar dianggap lahir pada tahun 1964. "Ini telah menjadi tradisi yang ganjil bagi Golkar, bila kelahirannya dilihat pada tahun 1964, harusnya lebih tepat 6 tahun sebelumnya" ungkapnya.

Selain itu, professor berjenggot lebat itu juga menyayangkan peran Soekarno yang dilupakan dalam sejarah sebagai pendirian Golkar. "Dari Soekarno lah Golkar itu ada, sebelum akhirnya gagasan itu direbut Angkatan Darat untuk selanjutnya dipakai sebagai senjata anti- Partai Komunis Indonesia (PKI) sekaligus anti-Soekarno", lanjut Reeve.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×