kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Golkar ke Sutarman: Ada 2 hutang yang belum lunas


Kamis, 17 Oktober 2013 / 20:05 WIB
Golkar ke Sutarman: Ada 2 hutang yang belum lunas
ILUSTRASI. Inilah Pilihan Menu Sehat untuk Makan Malam. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Calon Kapolri Komjen Pol Sutarman dicecar politisi Partai Golkar mengenai kinerjanya di Bareskrim dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Kamis (17/10/2013).

Anggota Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengungkapkan ada dua hutang Sutarman yang harus dibayar bila terpilih menjadi Kapolri.

"Sebagai calon Kapolri ada dua hutang yang harus dilunasi. Pertama soal penembakan misterius. Saya berharap dalam program 100 hari bisa terungkap," ujar anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo.

Selain kasus penembakan anggota Polri, Bambang pun mengungkapkan mengendapnya kasus korupsi alat kesehatan yang melibatkan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari.

Disamping kasus korupsi alat kesehatan, dikatakan Bambang dugaan kasus pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi (MK) yang diduga melibatkan mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Nurpati pun tidak terdengar lagi gaungnya.

"Ketika dilantik menjadi Kabareskrim anda sempat menjanjikan akan menuntaskan kasus ini. Pertanyaan kami, sampai di mana kasus ini? Apa ada kesengajaan untuk dipetieskan? Atau ada alasan lain?" Kata Bambang.

Sementara politisi Golkar lainnya Nudiman Munir mencecar Sutarman terkait kelanjutan kasus Aipda Labora Sitorus yang kini kasusnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan Papua.

Nudirman meminta supaya kasus tersebut tidak berhenti karena ada dugaan uang Labora mengalir ke sejumlah petinggi di kepolisian.

"Soal Labora, dia sudah mengaku sudah setor ke Kapolri dan Kapolda. Tapi sampai hari ini, rekeningnya masih berjalan, artinya setorannya masih jalan," ujarnya. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×