Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah terus berupaya untuk mewujudkan mimpinya membangun jalan tol laut. Makanya, pemerintah kini sedang mempersiapkan sejumlah sarana pendukung bagi proyek tersebut.
Bobby R. Mamahit, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemhub) mengatakan, saat ini pemerintah berencana membeli 125 unit kapal untuk mendukung program jalan bebas hambatan di laut. Kapal itu terdiri dari kapal patroli untuk navigasi, kapal perintis dan kapal penumpang. Anggaran yang disediakan mencapai Rp 7 triliun.
Bobby menargetkan, pada Juli mendatang, peletakan lunas atau keel laying dari proyek kapal itu akan dikerjakan. Dalam skema jalan tol laut yang digagas Pemerintahan Jokowi-JK, Indonesia akan mengoperasikan kapal dengan kapasitas 3.000 teus atau lebih. "Pembangun kapal multi years, kini dalam tender," kata Bobby, Senin (18/5).
Pemerintah juga telah mendesain konsep jalan tol laut dengan 24 pelabuhan, terdiri atas pelabuhan yang menjadi hub internasional, pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul. Bagi rute perintis, akan dibangun lima hub pelabuhan, yakni Belawan (Kuala Tanjung), Tanjung Priok (Kali Baru), Tanjung Perak, pelabuhan Makassar dan Bitung.
Sedang pelabuhan perantara (feeder hub), akan dibangun Pelabuhan Malahayati, Batam, Jambu, Palembang, Panjang, Teluk Bayur, Tanjung Emas, Pontianak, Banjarmasin, Sampit, Balikpapan, Samarinda, Ternate, Pantoloan, Tenau, Kendari, Ambon, Sorong, dan Jayapura.
Saat ini ada 163 pelabuhan unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Ditjen Perhubungan Laut Kemhub yang akan ditingkatkan kapasitasnya. Selain itu, ada juga 112 pelabuhan yang dikelola BUMN PT Pelindo I sampai Pelindo IV.
Witono Suprapto, Wakil Ketua Indonesian National Shipowners' Association (INSA) bilang, para pengusaha pelayaran masih bingung dengan konsep tol laut yang digagas pemerintah. "Salah satunya, jalur yang menghubungkan Kuala Tanjung hingga Bitung. Itu sebenarnya sudah kami lakukan," katanya.
Namun, kata Witono, pengusaha siap mendukung langkah pemerintah memajukan sektor kemaritiman Indonesia. Dengan berkembangnya sektor kelautan, diharapkan biaya pelayaran menjadi semakin murah. Alhasil, biaya logistik juga dapat ditekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News