Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sudah melakukan pembayaran tagihan subsidi dan kompensasi energi kepada perusahaan BUMN penugasan sebesar Rp 345,1 triliun hingga akhir November 2025. Nilai tersebut setara dengan 72,6% dari total pagu APBN 2025.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, realisasi subsidi energi tersebut mencakup berbagai barang yang konsumsinya terus meningkat dari tahun ke tahun, mulai dari bahan bakar minyak (BBM), LPG 3 kilogram, listrik bersubsidi, hingga pupuk bersubsidi.
Untuk BBM bersubsidi, pemerintah menargetkan volume penyaluran sebesar 19 juta kiloliter pada 2025. Hingga akhir November, realisasinya telah mencapai sekitar 15,6 juta kiloliter atau setara 80,4% dari target.
Baca Juga: Belanja Pogram Prioritas Tembus Rp 752,7 Triliun Hingga November 2025
"Kalau kita lihat Dari tahun 2023, 2024, 2025 Terjadi peningkatan Dari volume Barang bersubsidi BBM ini," ungkap Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Desember, Kamis (18/12/2025)
Sementara itu, untuk LPG 3 kilogram, APBN 2025 menyediakan alokasi sebesar 8,17 juta ton. Hingga akhir November 2025, realisasi penyaluran telah mencapai 7,09 juta ton atau sekitar 86,8% dari target.
Dari sisi tren, Suahasil menyebut konsumsi LPG 3 kilogram juga terus meningkat, dengan pertumbuhan 4,5% pada 2023, 2% pada 2024, dan sejauh ini tumbuh 3,4% pada 2025.
Adapun listrik bersubsidi, jumlah pelanggan pada 2025 tercatat telah mencapai 42,6 juta pelanggan, melampaui target awal sebanyak 42,1 juta pelanggan.
Pelanggan listrik bersubsidi yang dimaksud mencakup rumah tangga dengan daya 450 volt ampere (VA) dan 900 VA. Jumlah pelanggan ini juga terus meningkat, dengan pertumbuhan 2,5% pada 2023, 4,3% pada 2024, dan masih tumbuh 2,6% pada 2025.
Untuk pupuk bersubsidi, pemerintah mengalokasikan sebanyak 8,9 juta ton pada 2025. Hingga akhir November, realisasi penyaluran telah mencapai 7,5 juta ton atau sekitar 84,3% dari target.
Suahasil mencatat, penggunaan pupuk bersubsidi mengalami peningkatan cukup pesat dalam dua tahun terakhir. "Jadi kita lihat pupuk bersubsidi ini Penggunaannya meningkat dengan Cukup pesat di 2024, dan 2025. Di 2025 tumbuh 11,2%," tegas Suahasil.
Baca Juga: Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 614,9 Triliun Sampai Akhir November 2025
Ia menegaskan, peningkatan realisasi subsidi ini mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap energi dan input produksi bersubsidi, sekaligus menjadi perhatian pemerintah dalam menjaga efektivitas dan ketepatan sasaran belanja subsidi ke depan.
Adapun pembayaran subsidi energi dilakukan rutin setiap bulan oleh Kemenkeu. Sementara untuk pembayaran kompensasi 2024 dan Kuartal I-2025 sudah dibayarkan seluruhnya.
Selanjutnya: Akuisisi Jubilee Metals, Bumi Resources (BUMI) Gelontorkan Dana Rp 346,93 Miliar
Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Jumat (19/12/2025) Kompak Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













