Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat belanja pemerintah pusat (BPP) hingga akhir November 2024 telah mencapai Rp 2.098,6 triliun.
Angka ini setara 85,1% dari pagu APBN 2024, atau tumbuh 18,3% secara year on year (yoy).
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memerinci, BPP ini terdiri dari belanja K/L dan belanja non K/L.
Baca Juga: Sri Mulyani: Alokasikan Anggaran Medical Check Up Gratis Rp 3,2 Triliun
Suahasil menyampaikan, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) hingga akhir November 2024 telah mencapaiĀ Rp 1.049,7 triliun. Realisasi ini setara 96,2% dari pagu, atau meningkat 17,9% yoy.
Belanja K/L ini disalurkan salah satunya untuk dukungan pelaksanaan pemilu, penyaluran berbagai program bansos, sarpras hankam, pembangunan infrastruktur, dan pembayaran gaji ASN/TNI/Polri.
Kemudian, BPP juga disalurkan untuk belanja non K/L yang realisasinya sudah mencapai Rp 1.048,9 triliun.
Baca Juga: Pemerintah akan Menambah Utang Baru Rp 775,86 Triliun Pada 2025, Ini Rinciannya
Realisasi ini sudah mencapai 76,2% dari pagu, atau meningkat 18,6% yoy. Belanja non K/L ini disalurkan di antaranya untuk subsidi dan kompensasi energi, serta pembayaran manfaat pensiunan.
"Kalau terlihat belanja Non K/L terlihat persentase dari pagunya ituĀ relatif kecil karena pagunya belanja non K/L itu banyak dari cadangan belanja. Cadangan belanja itu kemudian dibelanjakan nanti oleh K/L sesuai dengan kebutuhannya dan ketidak dicadangkan dipindah menjadi belanja K/L maka belanja non K/L itu sebenarnya ada geser," ujar Suahasil dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu (11/12).
Selanjutnya: Bahan Bakar Fosil Masih Dominan, Energi Terbarukan Harus Digenjot 10 Kali Lipat
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok di Bali, 4 Daerah Diguyur Hujan Setengah Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News