kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Belanja Pemerintah Melempem, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025 Diprediksi Melambat


Senin, 28 April 2025 / 16:19 WIB
Belanja Pemerintah Melempem, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025 Diprediksi Melambat
ILUSTRASI. Neraca Perdagangan Surplus, Aktivitas bongkar muat Peti Kemas di pelabuhan Jakarta International Countainer Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/4/2025). Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 diperkirakan mengalami perlambatan, seiring belum optimalnya realisasi belanja negara.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 diperkirakan mengalami perlambatan, seiring belum optimalnya realisasi belanja negara yang seharusnya menjadi stimulus utama bagi perekonomian.

Hingga Maret 2025, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp 620,3 triliun, hanya tumbuh 1,37% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Perlambatan ini terutama disebabkan oleh turunnya belanja pemerintah pusat sebesar 3,37% yoy menjadi Rp 413,2 triliun. Kontraksi tersebut dipicu oleh penurunan belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar 11,75% yoy menjadi Rp 217,1 triliun.

Baca Juga: Awan Gelap Memayungi Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Diprediksi di Bawah 5%

Peneliti dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Badiul Hadi, menilai rendahnya realisasi belanja negara memberi tekanan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025. 

"Ketika belanja melambat, otomatis roda ekonomi sektor terkait ikut bergerak lambat. Minimnya realisasi belanja menunjukkan bahwa pemerintah belum optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Badiul kepada Kontan, Senin (28/4).

Badiul menyoroti bahwa belanja pemerintah, khususnya belanja K/L, selama ini berperan penting sebagai penggerak utama aktivitas ekonomi melalui proyek pembangunan serta pengadaan barang dan jasa. 

Baca Juga: AAJI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Jiwa akan Tetap Tumbuh pada Kuartal I-2025

Ia menyayangkan lambatnya realisasi belanja di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), serta kenaikan harga bahan pokok akibat tekanan pasar domestik dan global.

Menurutnya, belanja pemerintah sangat krusial untuk menjaga daya beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan menggerakkan sektor riil. 

Berdasarkan pengamatannya, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 diperkirakan hanya akan berada di kisaran 4,5% hingga 4,75%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kuartal IV-2024 yang mencapai 5,02%. 

Sebelumnya, proyeksi awal pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 berada di kisaran 4,5% hingga 5,0%.

"Sementara jika melihat data per Maret 2025, realisasi belanja pemerintah hanya tumbuh 1,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini mencakup belanja K/L dan transfer ke daerah (TKD), yang artinya belum memberikan dorongan kuat bagi perekonomian," jelas Badiul.

Baca Juga: Faktor Musiman dan Stimulus Fiskal Jadi Katalisator Ekonomi Kuartal I-2025

Meskipun realisasi TKD hingga Maret 2025 mencapai Rp 207,1 triliun atau meningkat 11,01% yoy, Badiul menilai dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi belum terasa cepat. 

Hal ini disebabkan karena pemerintah daerah membutuhkan waktu untuk merencanakan dan merealisasikan penggunaan anggaran.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×