Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Badiul menambahkan, tanpa dukungan kuat dari sektor lain seperti konsumsi rumah tangga, ekspor, atau investasi swasta, pertumbuhan ekonomi pada awal tahun ini kemungkinan besar tidak akan mampu mencapai target 5,2% sebagaimana ditetapkan dalam APBN 2025.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya percepatan realisasi belanja negara untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah, menurutnya, perlu mempercepat pengeluaran anggaran, terutama pada pos-pos yang berdampak langsung kepada masyarakat seperti pembangunan infrastruktur, bantuan sosial, dan proyek padat karya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2025 Diramal Melambat, Imbas Faktor Domestik dan Global
"Pemda juga perlu didorong untuk segera menggunakan anggaran yang sudah ditransfer agar manfaatnya cepat dirasakan oleh masyarakat," tambahnya.
Selain percepatan, Badiul juga mengingatkan pentingnya efektivitas belanja negara.
Ia menegaskan bahwa belanja tidak hanya harus cepat, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembukaan lapangan kerja dan penguatan daya beli masyarakat.
"Transparansi dan akuntabilitas juga menjadi sangat penting, agar setiap rupiah uang negara yang dibelanjakan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar," tandasnya.
Selanjutnya: 5 Tanda Asam Urat Tinggi yang Dapat Dilihat dan Dirasakan di Pagi Hari, Apa Saja?
Menarik Dibaca: 10 Makanan yang Menyebabkan Kolesterol Tinggi dan Sebaiknya Dibatasi Konsumsinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News