kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Belanja Pemerintah Melempem, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025 Diprediksi Melambat


Senin, 28 April 2025 / 16:19 WIB
Belanja Pemerintah Melempem, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025 Diprediksi Melambat
ILUSTRASI. Neraca Perdagangan Surplus, Aktivitas bongkar muat Peti Kemas di pelabuhan Jakarta International Countainer Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/4/2025). Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 diperkirakan mengalami perlambatan, seiring belum optimalnya realisasi belanja negara.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Badiul menambahkan, tanpa dukungan kuat dari sektor lain seperti konsumsi rumah tangga, ekspor, atau investasi swasta, pertumbuhan ekonomi pada awal tahun ini kemungkinan besar tidak akan mampu mencapai target 5,2% sebagaimana ditetapkan dalam APBN 2025.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya percepatan realisasi belanja negara untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. 

Pemerintah, menurutnya, perlu mempercepat pengeluaran anggaran, terutama pada pos-pos yang berdampak langsung kepada masyarakat seperti pembangunan infrastruktur, bantuan sosial, dan proyek padat karya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2025 Diramal Melambat, Imbas Faktor Domestik dan Global

"Pemda juga perlu didorong untuk segera menggunakan anggaran yang sudah ditransfer agar manfaatnya cepat dirasakan oleh masyarakat," tambahnya.

Selain percepatan, Badiul juga mengingatkan pentingnya efektivitas belanja negara. 

Ia menegaskan bahwa belanja tidak hanya harus cepat, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembukaan lapangan kerja dan penguatan daya beli masyarakat.

"Transparansi dan akuntabilitas juga menjadi sangat penting, agar setiap rupiah uang negara yang dibelanjakan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×