kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini rincian BPS terkait fluktuasi harga komoditas saat pandemi corona


Jumat, 15 Mei 2020 / 09:44 WIB
Begini rincian BPS terkait fluktuasi harga komoditas saat pandemi corona
ILUSTRASI. Kepala dan jajaran BPS dalam penyampaian neraca perdagangan Januari 2020, Senin (17/2) di Gedung BPS, Jakarta.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tak hanya mengancam kesehatan, Covid-19 juga menyebabkan ketidakpastian perekonomian di seluruh dunia.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), dari bulan Maret 2020 hingga April 2020, perekonomian negara-negara tercatat melemah sehingga permintaan pun berkurang sehingga ini memengaruhi harga komoditas ekspor Indonesia.

"Perekonomian di berbabagai negara melemah dan banyak kontraksi. Inflasi di mana-mana pun melambat. Ini mengindikasikan permintaan lemah dan terjadi penurunan harga komoditas yang cukup signifikan," jelas Kepala BPS Suhariyanto, Jumat (15/5) via video conference.

Baca Juga: Begini dampak virus corona pada stabilitas sistem keuangan Indonesia

Suhariyanto pun memerinci beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga. Pertama, harga minyak mentah Indonesia atau ICP pada Maret 2020 lalu tercatat US$ 34,23 per barel. Akan tetapi, pada April 2020 turun 39,6% mom menjadi US$ 20,66 per barel.

Bahkan, bila harga ICP ini dibandingkan dengan posisi bulan Maret 2019, harganya ambles hingga 69,8% yoy.

Kedua, harga minyak sawit pada bulan lalu tercatat turun 41,% mom. Ketiga, harga batubara juga terkoreksi 12,14% mom. Bahkan, bila dibandingkan posisi April 2019, penurunannya juga tercatat lebih tajam, yaitu 32,5% yoy.

Selanjutnya, ada juga komoditas karet yang turun 11,3% mom.

Baca Juga: Sri Mulyani prediksi pertumbuhan konsumsi pada triwulan II 2020 bisa memburuk

"Selain itu, beberapa komoditas lain yang mengalami penurunan harga antara lain aluminium, cokelat, tembaga, timah, nikel, dan seng," tambah Suhariyanto.

Kabar baiknya, beberapa komoditas non migas tercatat masih mengalami peningkatan harga. Antara lain minyak kernel, emas, dan perak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×