Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
"Kami punya aplikasi online untuk mendaftar di Puskesmas, mempermudah pasien OTG yang akan datang ke Wisma Atlet. Nanti, kami tinggal klik, nama pasien muncul. Jadi, pasien tidak harus menunggu lama, mereka tinggal masuk," jelas Dony.
Nanti, Puskesmas juga yang menyediakan ambulans atau kendaraan untuk membawa pasien OTG ke flat isolasi mandiri Wisma Atlet Kemayoran. "Sehingga lebih aman saat menuju ke Wisma Atlet," kata Dony.
Jadi, "Prosedurnya mudah dan minta surat rujukan Puskesmas juga tidak dipersulit," tegas dia.
"Kenapa harus ada rujukan Puskesmas, itu juga untuk memudahkan dari Puskesmas, agar mereka tahu di wilayahnya ada berapa yang positif Covid-19 dan berapa yang isolasi mandiri di Wisma Atlet," ujar Dony.
Baca Juga: Gubernur Anies perpanjang PSBB Jakarta hingga 11 Oktober
Harus bisa melakukan kegiatan
Hanya, Dony menambahkan, pasien OTG yang bisa menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet Kemayoran harus bisa melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri, tanpa bantuan orang lain.
Itu sebabnya, Dony mengungkapkan, hanya ada dua perawat di tiap lantai. Dan, dokter jaga tidak ada di setiap lantai. Cuma ada dua dokter yang standby di klinik yang ada di lantai dasar.
Kegiatan sehari-hari pasien OTG, menurut Dony, sama seperti di rumah. Setiap hari, mereka juga berolahraga dan berjemur di bawah sinar matahari. Ada konsultasi dengan psikologi juga.
"Sehingga, mereka tidak stres dan imunitas tubuh bagus. Kegiatan ini juga bisa mereka mereka semangat untuk cepat sembuh," imbuhnya yang menambahkan, total sudah ada 440 pasien OTG pulang setelah menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet.
Jika 10 hari tanpa gejala, Dony mengatakan, maka pasien OTG bisa pulang tanpa perlu menjalani swab test. Tapi, kalau muncul gejala, mereka harus tiga hari lagi di flat isolasi mandiri.
Selanjutnya: Rekor lagi, tambah 4.634 kasus positif corona di Indonesia, total 262.022 kasus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News