Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak 13 September lalu, pemerintah menyediakan flat isolasi mandiri bagi pasien virus corona baru berstatus orang tanpa gejala atawa OTG di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kepala Kesehatan Kodam Jaya Kolonel CKM dr. Stefanus Dony mengatakan, ada dua tower di Wisma Atlet Kemayoran yang menjadi flat isolasi mandiri untuk orang tanpa gejala alias OTG. Yakni, tower 4 dan tower 5.
Tapi, belum genap dua pekan sejak buka, flat isolasi mandiri Wisma Atlet Kamayoran untuk OTG sudah terisi 2.108 pasien atau 67% dari total kapasitas mencapai 3.116 tempat tidur.
"Kapasitas flat isolasi mandiri untuk OTG masih aman, masih sekitar 1.000 tempat tidur. Satu kamar berisi dua tempat tidur," kata Dony dalam dalam talkshow secara daring di Media Centre Satgas Covid-19, Kamis (24/9).
Baca Juga: Belum genap 2 pekan, flat isolasi mandiri Wisma Atlet untuk OTG terisi 67%
Wisma Atlet Kemayoran telah berfungsi sebagai Rumahsakit Darurat Covid-19 sejak 23 Maret 2020. Menurut Dony, ada dua tower untuk merawat pasien virus corona dengan gejala ringan dan sedang.
Prosedur isolasi mandiri
Lalu, bagaimana prosedur untuk bisa menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet Kemayoran?
Dony menyatakan, OTG tidak bisa ujug-ujug datang ke flat isolasi mandiri Wisma Atlet Kemayoran, meski sudah mengantongi hasil polymerase chain reaction (PCR) test yang menunjukkan positif Covid-19.
Pertama-tama, OTG harus melapor lebih dulu ke Puskesmas terdekat dengan tempat tinggalnya untuk mendapatkan surat rujukan. "Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk rujukan ke Wisma Atlet Kemayoran," ujar Dony.
Baca Juga: Dari total kasus aktif virus corona di Jakarta, 50% adalah orang tanpa gejala
Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI sudah membangun sistem integrasi secara online mulai dari tingkat Puskesmas untuk memudahkan dalam mendata pasien yang akan melakukan isolasi mandiri di Wisma Atlet.
"Kami punya aplikasi online untuk mendaftar di Puskesmas, mempermudah pasien OTG yang akan datang ke Wisma Atlet. Nanti, kami tinggal klik, nama pasien muncul. Jadi, pasien tidak harus menunggu lama, mereka tinggal masuk," jelas Dony.
Nanti, Puskesmas juga yang menyediakan ambulans atau kendaraan untuk membawa pasien OTG ke flat isolasi mandiri Wisma Atlet Kemayoran. "Sehingga lebih aman saat menuju ke Wisma Atlet," kata Dony.
Jadi, "Prosedurnya mudah dan minta surat rujukan Puskesmas juga tidak dipersulit," tegas dia.
"Kenapa harus ada rujukan Puskesmas, itu juga untuk memudahkan dari Puskesmas, agar mereka tahu di wilayahnya ada berapa yang positif Covid-19 dan berapa yang isolasi mandiri di Wisma Atlet," ujar Dony.
Baca Juga: Gubernur Anies perpanjang PSBB Jakarta hingga 11 Oktober
Harus bisa melakukan kegiatan
Hanya, Dony menambahkan, pasien OTG yang bisa menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet Kemayoran harus bisa melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri, tanpa bantuan orang lain.
Itu sebabnya, Dony mengungkapkan, hanya ada dua perawat di tiap lantai. Dan, dokter jaga tidak ada di setiap lantai. Cuma ada dua dokter yang standby di klinik yang ada di lantai dasar.
Kegiatan sehari-hari pasien OTG, menurut Dony, sama seperti di rumah. Setiap hari, mereka juga berolahraga dan berjemur di bawah sinar matahari. Ada konsultasi dengan psikologi juga.
"Sehingga, mereka tidak stres dan imunitas tubuh bagus. Kegiatan ini juga bisa mereka mereka semangat untuk cepat sembuh," imbuhnya yang menambahkan, total sudah ada 440 pasien OTG pulang setelah menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet.
Jika 10 hari tanpa gejala, Dony mengatakan, maka pasien OTG bisa pulang tanpa perlu menjalani swab test. Tapi, kalau muncul gejala, mereka harus tiga hari lagi di flat isolasi mandiri.
Selanjutnya: Rekor lagi, tambah 4.634 kasus positif corona di Indonesia, total 262.022 kasus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News