kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beban Bunga Utang Berpeluang Bertambah Imbas Pelemahan Rupiah


Jumat, 19 April 2024 / 04:25 WIB
Beban Bunga Utang Berpeluang Bertambah Imbas Pelemahan Rupiah
ILUSTRASI. Beban bunga utang diprediksi akan meningkat imbas pelemahan rupiah.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menekan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, utamanya dari sisi pembayaran bunga utang.

Nilai tukar rupiah di pasar spot akhirnya mengakhiri pelemahan. Kamis (18/4), rupiah spot ditutup di level Rp 16.179 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,25% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.220 per dolar AS. 

Meski begitu, posisi nilai tukar rupiah masih jauh dari yang ditargetkan pemerintah dalam asumsi dasar ekonomi makro 2024 yang sebesar Rp 15.000 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Melemah, Kemenkeu: APBN 2024 Masih Mampu Membayar Bunga Utang

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menganalisa, pelemahan nilai tukar rupiah ini memang tidak akan berdampak pada beban bunga utang tahun ini, karena pembayarannya sudah dihitung dalam APBN 2024.

Akan tetapi, beban bunga utang ini akan meningkat pada tahun berikutnya. Konsekuensinya, jika banyak negara berbondong-bondong mengeluarkan obligasi global, maka akan berisiko pada imbal hasil yang diberikan pemerintah harus jauh lebih menarik dari negara lainnya untuk menarik investor.

“Dengan imbal hasil yang lebih menarik (lebih tinggi) konsekuensinya beban pembayaran utang memang akan meningkat,” tutur Eko kepada Kontan, Kamis (18/4).

Baca Juga: BI Diperkirakan Tahan Suku Bunga Acuan 6% pada April 2024, Ini Alasannya

Untuk diketahui, tahun ini pemerintah berencana membayar bunga utang sebesar Rp 497,3 triliun. Pembayaran bunga utang tersebut terdiri dari pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp 456,8 triliun, dan pembayaran bunga utang luar negeri sebesar Rp 40,4 triliun.

Kemenkeu mencatat, realisasi pembayaran bunga utang hingga Februari 2024 telah mencapai Rp 69 triliun. Realisasi ini meningkat 37% dari periode sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×