kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Kurs Rupiah Melemah, Kemenkeu Sebut Beban Bunga Utang Pemerintah Masih Aman


Kamis, 09 November 2023 / 19:26 WIB
Kurs Rupiah Melemah, Kemenkeu Sebut Beban Bunga Utang Pemerintah Masih Aman
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut beban bunga utang pemerintah sampai saat ini masih dalam batas yang bisa dikelola dengan baik, di tengah melemahnya nilai tukar rupiah


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut beban bunga utang pemerintah sampai saat ini masih dalam batas yang bisa dikelola dengan baik, di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Riko Amir menyampaikan, beban bunga utang pemerintah sampai saat ini masih dalam  batas yang dapat dikelola di kisaran pagu belanja bunga utang APBN 2023 Rp 441,4 triliun.

Beban bunga utang pemerintah masih bisa terkendali dengan aman lantaran tahun ini pemerintah juga mengurangi penerbitan surat utang negara, meskipun ada kenaikan yield pada Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun.

“Di samping ada kenaikan yield dan nilai tukar akhir akhir ini, juga  terdapat penurunan issuance yang cukup besar seiring penurunan defisit dari 2,84% di APBN 2023 ke kisaran 2,3%,” tutur Riko kepada Kontan.co.id, Kamis (9/11).

Baca Juga: Aksi Beli US Treasury, Yield Obligasi Pemerintah Indonesia Berpotensi Naik Lagi

Untuk diketahui, yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun per 24 Oktober tercatat sebesar 7,10% (eop) dan 6,59% year to date (ytd), dari target yang ada dalam APBN 2023 sebesar 7,9%.

Riko menambahkan, sisa penerbitan SBN pada kuartal IV 2023, akan disesuaikan dengan kebutuhan APBN dan juga likuiditas market.

Kemenkeu mencatat, realisasi pembiayaan utang pemerintah hingga September 2023 mencapai Rp 198,9 triliun. Realisasi tersebut turun 58,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Penerbitan SBN ditargetkan hanya akan sebesar Rp 349,1 triliun, atau hanya 50,9% saja dari target Rp 712,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×