kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kurs Rupiah Melemah, Kemenkeu Sebut Beban Bunga Utang Pemerintah Masih Aman


Kamis, 09 November 2023 / 19:26 WIB
Kurs Rupiah Melemah, Kemenkeu Sebut Beban Bunga Utang Pemerintah Masih Aman
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut beban bunga utang pemerintah sampai saat ini masih dalam batas yang bisa dikelola dengan baik, di tengah melemahnya nilai tukar rupiah


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut beban bunga utang pemerintah sampai saat ini masih dalam batas yang bisa dikelola dengan baik, di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Riko Amir menyampaikan, beban bunga utang pemerintah sampai saat ini masih dalam  batas yang dapat dikelola di kisaran pagu belanja bunga utang APBN 2023 Rp 441,4 triliun.

Beban bunga utang pemerintah masih bisa terkendali dengan aman lantaran tahun ini pemerintah juga mengurangi penerbitan surat utang negara, meskipun ada kenaikan yield pada Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun.

“Di samping ada kenaikan yield dan nilai tukar akhir akhir ini, juga  terdapat penurunan issuance yang cukup besar seiring penurunan defisit dari 2,84% di APBN 2023 ke kisaran 2,3%,” tutur Riko kepada Kontan.co.id, Kamis (9/11).

Baca Juga: Aksi Beli US Treasury, Yield Obligasi Pemerintah Indonesia Berpotensi Naik Lagi

Untuk diketahui, yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun per 24 Oktober tercatat sebesar 7,10% (eop) dan 6,59% year to date (ytd), dari target yang ada dalam APBN 2023 sebesar 7,9%.

Riko menambahkan, sisa penerbitan SBN pada kuartal IV 2023, akan disesuaikan dengan kebutuhan APBN dan juga likuiditas market.

Kemenkeu mencatat, realisasi pembiayaan utang pemerintah hingga September 2023 mencapai Rp 198,9 triliun. Realisasi tersebut turun 58,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Penerbitan SBN ditargetkan hanya akan sebesar Rp 349,1 triliun, atau hanya 50,9% saja dari target Rp 712,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×