kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,36   2,61   0.29%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bappenas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2023 Capai 5,3% - 5,9%


Kamis, 21 April 2022 / 15:31 WIB
Bappenas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2023 Capai 5,3% - 5,9%
ILUSTRASI. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa (kanan).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suhaso Manoarfa mengungkapkan bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 berada pada kisaran 5,3 hingga 5,9%. Target tersebut merupakan upaya Indonesia lepas dari Middle Income Trap pada 2045.

“Untuk mencapai ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai rata-rata sebesar 5,7% hingga 2045. Selain itu, kontribusi pertumbuhan ekonomi pada kawasan timur Indonesia juga harus didorong kontribusinya hingga mencapai 50% terhadap nasional,” ujar Suhaso Manoarfa dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2022, Kamis (21/4).

Dirinya mengatakan, untuk mencapai target tersebut, diperlukan juga dorongan pada konsumsi masyarakat yang diperkirakan dapat tumbuh 5,2% hingga 5,3%, mengingat adanya peningkatan aktivitas masyarakat di tengah peralihan dari masa pandemik ke endemik.

“Dan mudah-mudahan kemudian kembali ke normal,” katanya.

Baca Juga: BI: Pertumbuhan Kredit Baru Tetap Terjaga pada Triwulan I 2022

Selain itu, dirinya juga berharap investasi dapat tumbuh tinggi pada tahun 2023 seiring dengan berlanjutnya proyek pembangunan infrastruktur prioritas, pelaksanaan industrialisasi, dan adanya peningkatan investasi pada industri ramah lingkungan. Tidak hanya itu, ekspor juga didorong agar dapat tumbuh 6% hingga 7,3%.

“Pertumbuhan ini tentu akan berasal dari peningkatan permintaan global seiring dengan membaiknya kondisi global dan peningkatan produktivitas utama,” tambahnya.

Sementara dari sisi lapangan usaha, Suharso memperkirakan sektor industri pengolahan akan tetap menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh keberlanjutan pengembangan tujuh sektor prioritas, yaitu makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronika, farmasi dan alat kesehatan, program industri hijau dan perluasan penerapan industri 4.0.

Baca Juga: Melihat Prospek Hunian Premium di Wilayah Jakarta Timur

Sedangkan pada sektor pertanian, dirinya berharap ada pertumbuhan positif dengan berlanjutnya pengembangan food estate serta program gerakan tiga kali ekspor pertanian dalam upaya meningkatkan investasi dan ekspor produk sektor pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×