Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Indonesia alias Pelni (Persero) menegaskan bahwa telah bergabung ke dalam tubuh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) besutan Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana nasib Penyertaan Modal Negara (PMN) yang tengah diajukan Pelni untuk pembangunan 3 unit kapal senilai Rp 4,8 triliun, mengingat ke depan pemerintah tak lagi mengucurkan PMN namun bakal dibantu melalui Danantara.
Baca Juga: Pelni dan Mitsubishi Kerja Sama Strategis untuk Pengangkutan Amonia
Direktur Utama Pelni, Tri Andayani mengungkapkan bahwa progres PMN untuk pembangunan 3 unit kapal terus berlangsung. Di mana, di akhir tahun 2024 juga telah dicairkan PMN sebesar Rp 1,5 triliun.
"Progres PMN 2024 untuk uang muka pembangunan 3 unit kapal PELNI yang sudah cair di akhir tahun 2024, saat ini dalam tahap pemenuhan persyaratan untuk penggunaannya," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (22/6).
Sayangnya, Andayani tak menjelaskan lebih lanjut bagaimana progres pengajuan PMN di tahun 2025 ini sebesar Rp 2,5 triliun yang juga untuk belanja 3 kapal Pelni tersebut.
Meski demikian, Andayani menegaskan bahwa pihaknya telah bergabung ke Danantara. Dia bilang, dengan masuk ke Danantara ke depan Pelni bisa lebih meningkatkan performa perusahaan lewat beragam strategi.
"Dengan masuknya Pelni ke dalam Danantara, ke depannya Pelni dapat lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya melalui investasi strategis, sehingga diharapkan Pelni dapat semakin berkontribusi dalam layanan moda transportasi laut bagi masyarakat Indonesia," tandasnya.
Baca Juga: PMN Dihapus! Danantara akan Jadi Penyelamat Pendanaan Perusahaan Tanpa Uang Negara
Diberitakan sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengatakan bahwa ke depan tidak ada lagi Penyertaan Modal Negera (PMN) kepada perusahaan-perusahaan baik pelat merah maupun swasta.
Meski demikan, Dony menuturkan, perusahaan-perusahaan tersebut bakal mendapatkan tambahan maupun penyertaan modal (equity) lewat Danantara melalui hasil pengelolaan BUMN-BUMN.
“Dulu kan equity-nya dari pemerintah sekarang equity-nya oleh Danantara, dulu masuknya lewat APBN, sekarang oleh Danantara melalui hasil pengelolaan dari BUMN. Jadi kalau ada perusahaan yang butuh tambahan modal yang dari Danantara,” ujarnya di Plataran GBK, Jakarta, Rabu (18/6).
Dony memastikan bahwa tidak ada ‘kongkalikong’ antar perusahaan untuk mendapatkan modal dari Danantara. Pasalnya, dalam kebijakan terdahulu untuk mendapatkan PMN, perusahaan harus mendapatkan restu dari DPR.
“Saya rasa ngga ya (kongkalikong), karena kan kita lihat semuanya kan profesional, prosesnya juga sangat jelas, tahapan-tahapannya sampai dengan penambahan equity, jadi saya rasa sangat clear dan Danantara sangat transparan,” ungkapnya.
Selanjutnya: Manfaat Minum Kopi Americano untuk Diet Tubuh, Ulasan Lengkapnya di Sini
Menarik Dibaca: Manfaat Minum Kopi Americano untuk Diet Tubuh, Ulasan Lengkapnya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News