Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mangatakan bahwa pemerintah daerah harus lebih kreatif untuk mengolah Sumber Daya Alam (SDA) agar tidak terjadi "kutukan SDA".
"Kutukan" ini menurut Bambang terjadi pada daerah yang memiliki SDA berlimpah, tetapi ekonominya tidak stabil.
"Artinya kalau kita eksploitasi SDA, mungkin ada waktu tertentu daerah akan makmur. Banyak orang kaya baru muncul, masyarakat terima manfaatnya, tetapi yang sering dilupakan itu bersifat sementara. Sangat sementara," ujarnya dalam acara Seminar Nasional Pembangunan Inovatif, Pemimpin Kreatif dan Daerag Kompetitif di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Rabu (11/1).
Bambang mengatakan, pemerintah daerah harus memperhatikan bahwa harga SDA sangat fluktuatif.
"Apakah itu tambang atau perkebunan. Itu sangat kita pahami," ucapnya.
Dia melanjutkan, terlebih bila melihat pada tahun 97-an saat ada embargo negara-negara penghasil minyak OPEC sehingga harga minyak melonjak tinggi sekali. Saat itu, menurut Bambang Indonesia dapat manfaatnya sehingga hasil dari minyak menjadi sumber APBN di zaman orba.
Tetapi kemudian pasokan lebih banyak dari permintaan sehingga minyak drop sampai U$ 10 per barel sehingga APBN kekeringan penerimaan.
"Setelahnya Indonesia diversifikasi. Tahun 90-97an itulah kita menikmati 6%-7% lebih pertumbuhan ekonomi. Ini penting dalam konteks inovasi, inovasi akan muncul kalau kita dalam kondisi terbatas. Dalam ruang gerak sempit," katanya.
Kepala Bappenas: Inovasi Agar Tidak Kena Kutukan SDA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News