kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Bapanas Sebut Serapan Beras Lokal Untuk CBP Belum Maksimal


Kamis, 05 September 2024 / 07:45 WIB
Bapanas Sebut Serapan Beras Lokal Untuk CBP Belum Maksimal
ILUSTRASI. Kepala Badan Pangan Nasional?(Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Bapanas akui bahwa penyerapan beras dari dalam negeri untuk kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah belum maksimal.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui bahwa penyerapan beras dari dalam negeri untuk kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) belum maksimal. 

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan dengan kondisi rendahnya produksi saat ini Bulog tidak memungkinkan bisa membeli harga beras petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras yang ditetapkan pemerintah.  

"(Pembelian) sesuai HPP untuk CBP memang agak though, tapi untuk komersial bisa dilaksanakan," jelas Arief dalam Raker bersama Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen, Rabu (4/9). 

Di lain sisi, Arief menegaskan pemerintah tidak bisa menaikan HPP beras ditingkat penggilingan yang saat ini ditetapkan Rp 11.000/kg untuk menjaga harga di tingkat konsumen.

Menurutnya, peneyerapan Bulog terhadap beras lokal juga tidak akan maksimal meskipun HPP dinaikan jika kondisi poduksi masih rendah.  

Baca Juga: Ada Pilkada, Bapanas Minta Bulog Pastikan Cadangan Beras di Atas 2 Juta Ton

"Yang terjadi hanya mengangkat harga saja, karena tetap tidak bisa diserap," jelas Arief. 

Untuk itu, pihaknya mengusulkan agar produksi beras bisa mencapai 35 juta ton per tahun. Dengan demikian pengadaan beras lokal dapat dimaksimalkan. 

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan ada dua kendala terkait penyerapan beras dalam negeri yakni inflasi dan kualitas. 

Bayu mengatakan pembelian beras oleh Bulog dibatasi oleh HPP beras senilai Rp 11.000 per kg. Sementara harga beras ditingkat penggilingan sudah mencapai Rp 12.100/kg. 

"Sehingga Bulog sudah tidak bisa serap beras lokal," paparnya. 

Faktor lainya terkait dengan mutu yang dihasilkan petani yang belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Bulog. Misalnya terkait kadar air beras maksimal 14% dengan kadar pecah maksimum sebesar 20%. 

Menurutnya hal ini terjadi karena inefisiensi proses pengeringan di tingkat petani. 

"95% lebih pengeringan beras di dalam negeri masih menggunakan tenaga matahari. Dengan demikian pengeringan tidak dapat dilakukan jika ada hujan," jelasnya. 

Untuk itu, Bulog memproyeksikan penyerapan beras lokal tahun ini hanya mencapai 1,03 juta ton tahun ini. Angka itu sudah termasuk tambahan penugasan Bapanas untuk menyerap 600 ribu ton tahun ini. 

Baca Juga: Produksi Menyusut, Impor Beras Naik Menjadi 3,6 Juta Ton Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×