kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Bank Indonesia Segera Luncurkan SRBI, Ini Skema Lengkapnya


Selasa, 12 September 2023 / 21:31 WIB
Bank Indonesia Segera Luncurkan SRBI, Ini Skema Lengkapnya
ILUSTRASI. Bank Indonesia Segera Luncurkan SRBI, Ini Skema Lengkapnya


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bakal segera mengeluarkan instrumen baru bernama Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Instrumen baru tersebut bakal mulai dilelang pada 15 September 2023 mendatang. 

SRBI merupakan surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga milik Bank Indonesia.

Minimal nominal transaksi tersebut dari instrumen tersebut ditetapkan senilai Rp 1 miliar kelipatan nominal penawaran senilai Rp 100 juta. Instrumen ini akan diterbitkan pada tenor 6,9, dan 12 bulan.

Baca Juga: BI akan Luncurkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia, Instrumen Baru Operasi Moneter

SRBI ini hanya dapat dibeli oleh bank umum yang menjadi peserta operasi pasar terbuka di pasar perdana. Lalu, instrumen ini bisa dipindahtangankan atau ditransaksikan di pasar sekunder.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto bilang setelah lelang perdana pada 15 September 2023, BI akan terus melakukan lelang setiap hari Rabu dan Jumat. “Dibuka pukul 13.30 dan berlangsung sekitar 30 menit,” ujarnya.

Selanjutnya, Edi bilang lembaga keuangan non bank ataupun penduduk baru bisa memperoleh SRBI ini melalui bank-bank di pasar sekunder.

Di pasar sekunder sendiri, ia menjelaskan bahwa pelaksanaannya tidak akan tergantung pada pasar primer. Ditambah, harga didasarkan pada permintaan dan penawaran di pasar sekunder. “Tentu harga di pasar primer menjadi rujukan,” ujarnya.

Baca Juga: BI: SRBI Hanya Sebagai Alternatif untuk Investor, Bukan Pesaing SBN

Dalam hal ini, Edi membenarkan bahwa memang harga atau imbal hasil yang ditawarkan oleh tiap bank bisa berbeda. Hanya, ia melihat jika jumlah likuiditasnya sudah memadai maka bank-bank akan menawarkan harga SRBI akan cenderung konvergen.

Ia menggambarkan jika salah satu bank menawarkan imbal hasil dibandingkan bank lain maka bisa jadi tidak diminati. Sebaliknya, kalau terlalu tinggi maka akan dinilai tidak masuk akal. “Kalau pun beda, maka bedanya cenderung tipis-tipis saja,” ujarnya.

Adapun, imbal hasil di pasar primer sendiri, Edi tak menyebut angka pastinya. Ia hanya bilang imbal hasil SRBI akan berada di sekitar imbal hasil instrumen moneter kontraksi yang saat ini digunakan yaitu RR SBN, sesuai dengan tenornya.

Baca Juga: BI Beberkan Kelebihan SRBI Dibandingkan Instrumen Lainnya

Terhadap instrumen baru ini, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan bahwa pihaknya tertarik untuk menyerap SBRI. “Untuk absorp kalau ada kelebihan likuiditas,” ujar Jahja.

Memang, Jahja menyadari bahwa saat ini BCA tengah menghadapi kelebihan likuiditas. Sebagai informasi, LDR BCA di periode semester I/2023 tercatat di level 65,7%, naik tipis dari periode sama tahun lalu di level 63,5%.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan belum mau berkomentar banyak apakah tertarik dengan instrumen tersebut apa tidak. “Kami masih melakukan assesment,” ujarnya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×