kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.332   -28,00   -0,17%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Bank Indonesia Pertahankan BI-Rate di Level 5,75% Februari 2025


Rabu, 19 Februari 2025 / 14:53 WIB
Bank Indonesia Pertahankan BI-Rate di Level 5,75% Februari 2025
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym. Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga atau BI-Rate sebesar 5,75% Rapat Dewan Gubernur (RDG) 18-19 Februari 2025.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga atau BI-Rate sebesar 5,75% Rapat Dewan Gubernur (RDG) 18-19 Februari 2025.

Bukan hanya suku bunga acuan, suku bunga deposit facility juga dipertahankan di level 5,00%, dan suku bunga lending facility dipertahankan di level 6,5%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, keputusan ini konsisten dengan upaya BI menjaga agar perkiraan inflasi di 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran yang ditetapkan pemerintah sebesar 2,5% plus minus 1%.

Baca Juga: Analis: Kinerja Saham Bank Digital Diprediksi Masih Tertekan di Semester II-2023

“Stabilitasi nilai tukar rupiah sesuai fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (19/2).

Ke depan, Bank Indonesia terus memperhatikan prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan  ruang penurunan suku bunga kebijakan lebih lanjut, dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah.

Lebih lanjut, Perry juga menyampaikan, kebijakan makro prudensial dan sistem pembayaran juga terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, termasuk UMKM dan ekonomi hijau, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan, khususnya sektor perdagangan dan UMKM, memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran.

Baca Juga: Arah Pasar Saham Jika Suku Bunga BI Tetap Dipertahankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×