Reporter: Benedicta Prima, Lidya Yuniartha, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate di level 6% pada Kamis (201/12). BI juga mempertahankan suku bunga deposit faciity sebesar 5,25% dan suku bunga lending facility 6,75%.
"BI meyakini tingkat suku bunga kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya menekan defisit transaksi berjalan ke batas yang aman," ungkap Perry Warjiyo, Kamis (20/12).
Upaya mempertahankan suku bunga ini juga untuk menjaga daya tarik di pasar keuangan. Dia juga menjelaskan keputusan ini sebagai bentuk sikap pre-emptive dan ahead the curve dalam merumuskan suku bunga. "Kita tidak menunggu Fed Fund Rate (FFR) di Amerika Serikat (AS), tetapi mendahului," jelasnya.
Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal, termasuk untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan sehingga turun menuju kisaran 2,5% PDB pada 2019.
Bank Indonesia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 tetap baik yakni pada kisaran 5,0%-5,4%, ditopang oleh terjaganya permintaan domestik dan membaiknya ekspor neto.
Tadi malam, bank sentral AS Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point menjadi 2,25%-2,5%. “Walau suku bunga acuan bank sentral AS naik bulan ini, tetapi The Fed memberikan sinyal bahwa kenaikan untuk tahun depan hanya dua kali lagi, dari tiga kali menurut konsensus para pelaku pasar finansial global,” kata Eric Sugandi, Project Consultant Asian Development Bank Institute kepada Kontan.co.id, Kamis (20/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News