kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Indonesia buka peluang menurunkan suku bunga tahun ini


Kamis, 23 Januari 2020 / 19:52 WIB
Bank Indonesia buka peluang menurunkan suku bunga tahun ini
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kiri) dan Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kanan) memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis (23/1/2020). B


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,00% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Januari 2020. Meski begitu, BI memastikan masih ada ruang untuk pelonggaran moneter, khususnya suku bunga acuan pada tahun ini.

"Kebijakan moneter tetap akomodatif dan ini konsisten dalam menjaga inflasi, stabilitas eksternal, neraca pembayaran yang surplus, dan mendorong pertumbuhan ekonomi," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo pada Kamis (23/1) di Jakarta.

Baca Juga: BI tahan suku bunga acuan 5%, ini emiten properti yang sahamnya naik

Selain itu, Perry pun menegaskan bahwa stance kebijakan BI tidak hanya terbatas pada suku bunga acuan, tetapi bisa dengan injeksi likuiditas dan operasi moneter. Bahkan ada pula bauran kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan, dan bahkan ekonomi syariah.

Untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan tersebut, BI menyebut akan mempertimbangkan dengan kondisi yang terjadi pada saat ini, baik itu dalam perekonomian global maupun domestik.

Baca Juga: BI pertahankan suku bunga acuan 5% pada Januari 2020

Hal ini ditujukan agar kebijakan yang dihasilkan memang sesuai dengan kebutuhan.

"Dengan kondisi perkembangan ekonomi yang terjadi, kami akan melihat kebijakan apa yang cocok? Akhirnya kami implementasikan. Ini akan kami update terus," tegas Perry.

Selain dengan melihat kondisi perekonomian global dan domestik, kebijakan yang akan diambil juga akan mempertimbangkan dengan apa yang menjadi fokus pemerintah lewat kebijakan fiskal.

Baca Juga: Kembali menguat, rupiah pada kurs tengah BI capai Rp 13.626 per dolar AS

Hal ini dimaksudkan agar bauran kebijakan moneter dan fiskal bisa tepat dalam mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

Sebagai tambahan informasi, BI juga mempertahankan suku bunga deposit facility di level 4,25% dan suku bunga lending facility tetap 5,75%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×