Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyusun strategi pembangunan Ibu Kota dalam jangka waktu sepuluh tahun mendatang.
Penyusunan strategi itu dituangkan dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Presiden Bank Dunia kawasan Asia Timur dan Pasifik Axel Van Trotsenburg, di Balaikota, Senin (8/12/2014).
Strategi ini, kata Basuki, untuk membantu DKI mencari jalan keluar atas berbagai permasalahan yang ada serta mewujudkan Jakarta Baru.
"World Bank ini mau membantu kami dengan MoU penyusunan strategi 10 tahun ke depan. Januari, mereka akan masuk membantu mengatur strategi dengan visi Jakarta yang modern dan tertata rapi," kata Basuki.
Dalam merealisasikan program unggulan di Jakarta, lanjut dia, yang terpenting adalah strateginya. Bank Dunia, kata Basuki, mampu menciptakan strategi perwujudan Jakarta Baru.
Meskipun Jakarta Baru belum mampu diwujudkan sempurna dalam jangka waktu 10 tahun.
Paling tidak, bantuan Bank Dunia ini dapat mempersiapkan Pemprov DKI menghadapi bonus demografi pada tahun 2025 mendatang. Di sisi lain, ia mengaku senang atas perwakilan Bank Dunia yang mengunjunginya untuk memberi bantuan. Daripada mengirim pegawainya untuk studi banding ke Bank Dunia.
"Saya selalu bilang sama mereka, saya enggak mau cara-cara belajar bodoh seperti dulu. Pergi studi banding belum tentu beres lho, kenapa enggak manfaatin Bank Dunia yang sudah pengalaman saja untuk ke sini," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News