Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespon dugaan adanya kandungan pestisida terhadap anggur shine muscat asal Thailand yang beredar di pasaran.
Bapanas bersama otoritas terkait mengaku telah melakukan melakukan uji cepat (rapid test) terhadap residu pestisida anggur Shine Muscat.
Pihaknya memastikan bahwa buah yang sudah beredar di masyarakat itu aman di konsumsi atau menunjukan hasil rapid test negatif.
"Hasilnya 90% negatif, 10% ada kandungan residu tapi masih di bawah batas maksimum residu, sehingga aman dikosumsi," dikutip dari laman resmi Bapanas, Jum'at (1/11).
Walau begitu, Bapanas tetap menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan praktik baik sebelum menginsumsi buah, antara lain, pilih anggur yang memiliki izin edar, dan cuci dengan air mengalir sebelum dikonsumsi.
Baca Juga: Bapanas Lakukan Rapid Test Anggur Muscat, Hasilnya Negatif
Di lain sisi, Bapanas juga tengah menggencarkan konsumsi pangan lokal termasuk buah.
"Buah-buahan lokal tidak perlu menempuh perjalanan jauh sebelum sampai ke tangan konsumen, sehingga lebih segar dan memiliki cita rasa yang khas," ungkapnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menunggu hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) soal heboh anggur shine muscat terkontaminasi residu bahan kimia. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono bicara opsi setop impor jika benar ada kandungan berbahaya.
"Nah kita lagi nunggu hasil dari BPOM ya untuk pengecekan ya. Intinya ya kita kalau memang di situ ada pelanggaran atau di situ ada kandungannya, tentu akan kita kaji dan akan kita larang. Iya dong? Nah kita lagi nunggu hasil kajian kandungan di dalam anggurnya itu oleh BPOM, kan yang berwenang BPOM," kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10).
Baca Juga: Anggur Shine Muscat China Mengandung Pestisida Berbahaya, Ini Langkah Bapanas
Sudaryono mengaku mayoritas ketersediaan anggur di Indonesia merupakan hasil impor. Sebab, produksi dalam negeri yang tidak terlalu besar.
Namun ke depan Sudaryono mengatakan akan ada upaya untuk mengurangi impor sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah akan terus berupaya menghasilkan benih-benih terbaik untuk bisa ditanam di dalam negeri.
"Kita usahakan dengan benih yang baik dengan riset yang baik rekayasa genetika dan seterusnya sehingga di iklim kita di lahan kita di tanah kita itu tetap bisa ditanami dan sesuai dan tumbuh dan menghasilkan. Kan ini sebenarnya masalah teknologi aja sebetulnya," lanjut Sudaryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News