kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Atasi pembakaran hutan, bom air digencarkan


Jumat, 12 Agustus 2016 / 18:14 WIB
Atasi pembakaran hutan, bom air digencarkan


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan menyatakan, menggencarkan bom air untuk menangani kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2016 ini. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa sampai saat ini sudah ada 42 juta liter air yang digunakan untuk langkah tersebut.

Dari total air tersebut, 40 juta di antaranya digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan di Riau. "Sementara itu, 2 juta liter lainnya, dilepaskan di Sumatera Selatan," katanya di Komplek Istana Negara Jumat (12/8).

Siti mengatakan, selain 42 juta liter air tersebut, kemungkinan besar akan ada bom air lagi yang dilakukan untuk menangani kebakaran hutan. "Sebab, Kalimantan Barat baru saja juga minta dan sedang disiapkan," katanya.

Kebakaran hutan,  walaupun tahun 2016 ini terjadi musim kemarau basah, masih terjadi. Presiden Joko Widodo mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya, ada 217 titik api kebakaran hutan yang saat ini masih ada.

Titik api itu, berada di Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Atas masalah itulah Jokowi memerintahkan kepada jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengambil tindakan.

Siti mengatakan, selain bom air, untuk mengatasi kebakaran hutan, pihaknya juga menggencarkan deteksi dini terhadap titik api. Selain itu, pihaknya bersama dengan instansi lain, juga meningkatkan operasi terpadu. "Konsep terpadu ini, begitu ketemu titik api, matikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×