kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Asumsi pertumbuhan 2018 diturunkan jadi 5,2%-5,6%


Selasa, 13 Juni 2017 / 22:15 WIB
Asumsi pertumbuhan 2018 diturunkan jadi 5,2%-5,6%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pupus sudah keinginan Presiden Joko Widodo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6,1% di tahun depan. Pemerintah dan Komisi XI DPR akhirnya sepakat untuk menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun depan menjadi 5,2%-5,6%, jauh lebih rendah dibandingkan asumsi yang disampaikan pemerintah sebesar 5,4%-6,1%.

Sebagian besar fraksi menilai, batas atas pertumbuhan ekonomi tahun depan yang disampaikan pemerintah terlalu tinggi. Lima dari sembilan fraksi (tanpa fraksi PKS) yaitu fraksi berpendapat, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun depan yang lebih realistis adalah asumsi yang disampaikan oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 5,1%-5,5% dan dengan titik tengah sebesar 5,29%.

"Kami sepakat dengan titik tengah BI 5,3%," kata Anggota Fraksi Gerindra Warnika, dalam rapat kerja (raker) antara pemerintah dengan Komisi XI DPR tentang RAPBN 2018, Selasa (13/6).

Akhirnya, Komisi XI DPR mengusulkan asumsi pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,1%-5,5%. Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, batas bawah asumsi tersebut tidak mencerminkan optimisme, lantaran sama dengan asumsi dalam APBN tahun ini.

"Kami anggap signal 5,1% tidak menunjukkan progress. Kami usulan (batas bawah) dinaikkan 5,2% atau 5,3%," kata Sri Mulyani.

Di sisi lain, Sri Mulyani mengakui bahwa asumsi pertumbuhan 6,1% terlalu tinggi. Namun, batas atas 5,5% yang diusulkan Komisi XI DPR juga terlalu pesimistis sehingga pihaknya meminta batas atas asumsi pertumbuhan tersebut dinaikkan menjadi 5,6% atau bahkan 5,7%.

Pemerintah dan Komisi XI DPR akhirnya menyepakati asumsi pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,2%-5,6%. Angka tersebut, khususnya batas atas 5,6% dinilai Sri Mulyani masih sesuai dengan kisaran target pemerintah dan masih memberikan optimisme bagi pasar.

Hasil kesepakatan pemerintah dan DPR

  • Pertumbuhan ekonomi 5,2%-5,6%
  • Inflasi 3,5% plus minus 1%
  • Kurs rupiah Rp 13.300-Rp 13.500 per dollar AS
  • Suku Bunga SPN 3 bulan 4,8%-5,6%


Masih usulan pemerintah

  • ICP US$ 45-60 per barel
  • Lifting Minyak Bumi 771 ribu-815 ribu bph
  • Lifting Gas Bumi 1.194-1.235 ribu barel setara minyak per hari
  • Tingkat Pengangguran Terbuka 5%-5,3%
  • Kemiskinan 9,5%-10%
  • Gini Ratio 0,38
  • Indeks Pembangunan Manusia 71,5

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×