kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.056   72,62   1,04%
  • KOMPAS100 1.055   15,00   1,44%
  • LQ45 829   12,33   1,51%
  • ISSI 214   1,30   0,61%
  • IDX30 423   7,18   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,60   1,51%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,87   0,70%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

Target berat pertumbuhan ekonomi 6,1%


Rabu, 07 Juni 2017 / 07:00 WIB
Target berat pertumbuhan ekonomi 6,1%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% pada tahun depan. Walau ada pesimisme dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bilang, target tersebut bukan mustahil untuk dicapai.

Menurut Sri Mulyani, target pertumbuhan ekonomi 6,1% mempertimbangkan potensi membaiknya ekonomi. Di sisi lain, pemerintah juga bakal memperkuat seluruh sumber pertumbuhan yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor, dan belanja pemerintah yang produktif dan efisien.

Pemerintah akan menjaga konsumsi rumah tangga sehingga bisa tumbuh 5,4%. Caranya dengan peningkatan kesempatan kerja, menjaga inflasi yang rendah, dan dukungan belanja sosial. Pemerintah akan menggenjot investasi agar bisa tumbuh 8% dengan mendorong swasta dan BUMN di proyek infrastruktur.

"Pemerintah juga akan mengoptimalkan sumber-sumber pembiayaan investasi di luar APBN, dan memperbaiki iklim investasi dengan penyederhanaan regulasi," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2018, Selasa (6/6).

Target pertumbuhan ekonomi 6,1% menjadi kisaran tertinggi dari Kerangka Ekonomi Makro RAPBN 2018 yang diajukan pemerintah ke DPR yaitu 5,4%-6,1%. Menurut Menkeu, Indonesia diuntungkan dengan investment grade oleh Standard & Poor's (S&P). Apalagi jika kemudian peringkat kemudahan berbisnis dan daya saing Indonesia meningkat sehingga memperkuat aliran modal dari luar negeri.

Dari sisi eksternal, pemerintah akan memanfaatkan potensi perbaikan pertumbuhan ekonomi global dengan mendorong ekspor produk manufaktur, komoditas sumber daya alam bernilai tambah, serta perluasan pasar. "Untuk itu perbaikan produktivitas dari sisi logistik, infrastruktur, regulasi yang sederhana dan kualitas manusia menjadi fokus pemerintah," tambah dia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengakui, perekonomian Indonesia akan terbantu perbaikan ekonomi global yang tumbuh 3,6% tahun depan, lebih tinggi dari perkiraan tahun ini 3,5%. Iklim investasi juga membaik, sehingga mendorong investasi bangunan maupun non bangunan. Namun untuk mencapai target 6,1% sangat berat. Soalnya harga komoditas seperti batubara akan luruh lagi. Perhitungan BI, ekonomi RI tahun 2018 hanya 5,1%-5,5%, dengan catatan inflasi 2,5%-3,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×