kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

ASEAN–Inggris Dorong Ekonomi Kreatif Jadi Pilar Pertumbuhan dan Keberlanjutan Kawasan


Rabu, 22 Oktober 2025 / 17:12 WIB
ASEAN–Inggris Dorong Ekonomi Kreatif Jadi Pilar Pertumbuhan dan Keberlanjutan Kawasan
ILUSTRASI. Direktur British Council Indonesia dan Asia Tenggara Summer Xia saat peluncuran Jajak Pendapat Persepsi Regional tentang Ekonomi Kreatif ASEAN yang digagas ASEAN-UK Advancing Creative Economy


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Yudho Winarto

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk ASEAN, Helen Fazey, menilai sektor ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam memperkuat kohesi sosial antar-komunitas di kawasan.

Fazey menuturkan, pengalaman Inggris dalam mengembangkan ekonomi kreatif dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara ASEAN.

Di Inggris, industri kreatif mendukung hampir 2,5 juta lapangan kerja dan menyumbang sekitar £124 miliar terhadap perekonomian nasional.

“Kawasan Asia Tenggara kaya akan ide, talenta, dan keberagaman budaya. Kami percaya ASEAN memiliki potensi besar, dan kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam mengembangkannya,” ujar Fazey.

Baca Juga: Indonesia Masuk Daftar Tujuan Utama Investor Eropa di ASEAN

Melalui kemitraan ASEAN–Inggris, kedua pihak kini memperkuat kolaborasi di bidang kebudayaan, inovasi, dan ekonomi digital yang dinilai menjadi tiga sektor vital bagi pertumbuhan ekonomi masa depan kawasan.

Peluncuran jajak pendapat ini diinisiasi oleh Sekretariat ASEAN bersama negara-negara anggota melalui Senior Officials Responsible for Culture and Arts (SOMCA).

Survei tersebut memetakan persepsi publik dan kondisi industri di 10 negara anggota ASEAN serta Timor-Leste, mencakup aspek kesadaran, peluang, dan tantangan sektor kreatif.

Hasil survei menunjukkan bahwa 60% responden meyakini ekonomi kreatif tumbuh signifikan, sementara 43% menilai sektor ini memberi dampak positif terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, 54% responden menilai budaya dan kearifan lokal berperan penting dalam pembentukan produk dan layanan kreatif.

Baca Juga: Daftar Negara Paling Korup di ASEAN, Cek Posisi Indonesia

Namun, dari sisi publik, 53% menganggap tingginya biaya menjadi kendala utama dalam mengakses produk kreatif, dan 50% profesional menyoroti kurangnya koordinasi regional sebagai tantangan utama.

Sayangnya, hanya 47% responden publik yang merasa cukup mengenal istilah “ekonomi kreatif”, menunjukkan perlunya advokasi dan edukasi yang lebih luas agar pemahaman terhadap sektor ini semakin merata.

Berbekal temuan tersebut, negara-negara anggota ASEAN dan mitranya dapat merumuskan strategi yang lebih inklusif dan berkelanjutan guna memperkuat fondasi sektor kreatif di kawasan.

Sebagai tindak lanjut, ASEAN Creative Economy Sustainability Framework Companion Guide akan segera diterbitkan sebagai panduan praktis bagi pembuat kebijakan, pelaku kreatif, dan mitra industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang tangguh dan berdaya saing.

Selanjutnya: Dorong Pertumbuhan Kredit, BI Luncurkan KLM Baru Berbasis Kinerja dan Komitmen Bank

Menarik Dibaca: Cek Tarif Iuran BPJS Kesehatan Terbaru dan Skema Pembayaran Agar Tetap Terjamin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×