kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arus urbanisasi pasca Lebaran sekitar 1 juta orang


Senin, 12 Agustus 2013 / 18:50 WIB
Arus urbanisasi pasca Lebaran sekitar 1 juta orang
ILUSTRASI. Promo PegiPegi s.d 17 Maret 2022, Diskon Tiket Bus & Travel s.d 25% Berbagai Bank


Reporter: Erika Anindita | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Bersamaan dengan arus balik Lebaran, para pendatang dari desa datang berduyun-duyun ke kota, utamanya ke Jakarta dan sekitarnya. Pemerintah memperkirakan pasca Lebaran tahun ini, arus urbanisasi yang menyerbu kota mencapai 1 juta orang.

Tujuan utama urbanisasi terutama adalah wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun kota-kota besar lain seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Batam turut menjadi kota sasaran.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) RI Muhaimin Iskandar mengatakan, arus urbanisasi yang kerap terjadi pasca Lebaran harus diantisipasi agar tidak menimbulkan gejolak sosial dan menambah ancaman pengangguran yang makin tinggi di perkotaan.

"Fenomena mudik Lebaran selalu disertai proses urbanisasi penduduk desa menuju kota yang mencari pekerjaan. Sayangnya, sebagian besar pendatang baru tersebut tidak dibekali keterampilan dan keahlian yang cukup untuk mencari pekerjaan yang sesuai," ujar Muhaimin, hari ini (12/8).

Ia bilang, kota-kota besar khususnya Jakarta masih menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang berurbanisasi. Penduduk yang berasal dari kota-kota kecil di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa menganggap Jakarta sebagai lokasi yang tepat untuk mencari lapangan pekerjaan.

Muhaimin khususnya mendorong agar otonomi daerah bisa menjadi salah satu solusi masalah urbanisasi. "Otonomi daerah harus berhasil mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan meningkatkan pembangunan di pedesaan dan kota-kota kecil agar penduduk tidak harus pergi ke kota," terang Muhaimin.

Sementara itu, terkait penduduk yang melakukan urbanisasi tanpa memiliki keterampilan dan kompetensi kerja, ia bilang pemerintah menyediakan fasilitas dan program-program pelatihan kerja yang tersedia di Balai-balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di daerah-daerah.

Di BLK-BLK ini, para pencari kerja dan pengangguran dapat berlatih dan belajar kembali untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi kerja yang sesuai dan dibutuhkan oleh pasar kerja dan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×