CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Arus dana asing tinggi dorong operasi moneter BI


Senin, 25 Mei 2015 / 20:17 WIB
Arus dana asing tinggi dorong operasi moneter BI
ILUSTRASI. Promo Superindo Weekday Periode 11-14 Desember 2023.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan beban operasi moneter BI tergantung pada beban inflow atau dana asing yang masuk melalui instrumen portofolio. Dengan tingginya inflow yang masuk melalui pembelian SBN maka rupiah yang beredar semakin banyak.

David menjelaskan BI sebagai otoritas moneter harus menyerap rupiah yang tinggi peredarannya tersebut untuk menjaga agar inflasi tidak membengkak. Penyerapan ini masuk dalam kategori beban karena merupakan biaya dari sterilisasi.

Melihat potensi arus dana masuk tahun ini, menurut David, beban operasi moneter BI seharusnya kurang lebih sama dengan tahun lalu karena inflow yang masuk tahun ini akan besar. Memasuki triwulan terakhir, jika pemerintah konsisten terhadap belanjanya, maka inflow akan deras masuk.

"Harapannya jangan terlalu banyak inflow portofolio yang masuk namun investasi jangka panjang," ujar David ketika dihubungi KONTAN, Senin (25/5). Investasi jangka pendek tidak baik untuk beban BI sendiri.

BI tidak mungkin tidak menyerap inflow karena akan berdampak ke inflasi. Inflasi yang tinggi juga nantinya akan berpengaruh ke rupiah dan perekonomian secara keseluruhan.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×