Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran modal asing ke pasar obligasi pemerintah sepanjang bulan ini mulai kembal deras. Kendati demikian, kondisi ini diperkirakan hanya sementara lantaran sejumlah sentimen negatif masih berpotensi menyelimuti pasar hingga akhir tahun.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede, mengakui, keadaan pasar domestik sepanjang Oktober cukup positif dan reda dari serbuan sentimen global. Lantas, hingga kemarin pasar SBN mencatat net inflow mencapai Rp 8,26 triliun.
Namun, Josua menilai, pasar obligasi domestik masih berpotensi mengalami gejolak jelang akhir tahun nanti. "Pertama, awal November nanti akan ada rilis data CAD (current account deficit) yang diperkirakan melebar. Pasar pasti akan mengantisipasi hal tersebut," kata Josua.
Kedua, bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserves juga dipastikan akan mengerek suku bunga acuannya pada bulan Desember. "Bank Indonesia kemungkinan akan merespon dengan menaikkan lagi suku bunga 25 basis poin untuk meredam sentimen negatif yang akan muncul," lanjutnya.
Faktor tersebut, menurut Josua, akan kembali membuat pasar obligasi dalam negeri rentan. Belum lagi, perkembangan sentimen global lainnya masih mungkin muncul seperti dari kebijakan moneter bank sentral Eropa atau perkembangan isu Brexit.
"Masih ada faktor-faktor yang mendorong penguatan dollar AS lagi," pungkas Josua.
Josua pun berharap, berbagai kebijakan moneter dan fiskal yang telah diambil dapat meredam potensi sentimen-sentimen negatif ini. "Meski efeknya belum terlalu signifikan di tahun ini, tapi bisa lebih terlihat lagi di tahun depan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News